Bangun Kesiangan Sholat Subuhnya Bagaimana, Ditunda atau Langsung saja?

Kesiangan bangun pagi lalu pilih tidak sholat subuh, apakah di alam kubur dapat siksa juga?

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi bangun pagi, bangun tidur, pagi hari
Ilustrasi bangun pagi. (Image by jcomp on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Begadang semalaman sering kali membuat seseorang sulit bangun pagi, dan hal ini bisa menyebabkan mereka terlewat sholat subuh.

Fenomena ini cukup umum terjadi, terutama di kalangan orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur larut malam atau terpaksa begadang karena pekerjaan atau kegiatan lainnya.

Ketika akhirnya terbangun, mereka dihadapkan pada dilema apakah lebih baik segera sholat subuh meski waktunya sudah lewat, atau tidak sholat sama sekali karena merasa sudah terlambat?

Perasaan bersalah sering kali muncul, tetapi di sisi lain, rasa lelah dan kantuk yang masih terasa membuat mereka ragu untuk melaksanakan sholat.

Sebagian orang memilih untuk tetap sholat, meskipun tahu waktunya sudah berlalu, sebagai bentuk usaha untuk tetap menjalankan kewajiban mereka.

Namun, ada juga yang merasa bahwa sholat setelah lewat waktunya tidak lagi sah, sehingga memilih untuk tidak melaksanakannya dan menunggu waktu sholat berikutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Jika Salah Pilih Ada Siksa Menunggu di Alam Kubur

Hidrasi
Ilustrasi bangun tidur. (Foto: Freepik)

Fenomena ini mencerminkan konflik antara niat menjalankan kewajiban agama dan kondisi fisik yang kurang mendukung akibat begadang.

Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga pola tidur yang sehat agar bisa menjalankan ibadah dengan lebih teratur dan konsisten.

Mengutip Islampos.com, kesiangan bangun pagi lalu tidak sholat Shubuh adalah keputusan yang salah. Kesalahan ini bisa menyebabkan seseorang mendapat siksa dahsyat di alam kuburnya.

Dikabarkan dalam hadis yang panjang, seseorang dibaringkan lalu ditimpa batu besar di atas kepalanya, kepala itu pecah berdarah-darah dan batu menggelinding.

Dan itu diulang terus-menerus sampai terjadinya kiamat. Semua itu akibat dari asyik tidur sehingga meninggalkan sholat wajib.

Benar, sholat telah ditentukan waktunya. Dan waktu sholat shubuh itu sejak terbitnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari.

وَوَقْتُ صَلَاةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعْ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتْ الشَّمْسُ فَأَمْسِكْ عَنْ الصَّلَاةِ فَإِنَّهَا تَطْلُعُ بَيْنَ قَرْنَيْ شَيْطَانٍ

"Dan waktu sholat Shubuh adalah dari terbitnya fajar sampai sebelum terbit matahari. Maka apabila matahari sudah terbit, berhentilah dari sholat karena matahari itu terbit di antara dua tanduk syaithan." (HR. Muslim)


Jika Bangun Kesiangan Ini yang Harus Dilakukan

Jam di atas meja
Jam tidur yang konsisten akan membantu teraturnya waktu bangun tidur anak. (Foto: Pexels/Monstera Production)

Namun jika seseorang terlambat bangun -bukan karena sengaja- maka waktu sholatnya adalah saat ia bangun tidur tersebut. Ia segera wudhu dan sholat Shubuh walau matahari sudah meninggi.

. . . kewajiban bagi orang yang telat bangun pagi, ia wajib bersegera mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat shubuh saat terbangun . . .

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ نَسِيَ صَلَاةً أَوْ نَامَ عَنْهَا فَكَفَّارَتُهَا أَنْ يُصَلِّيَهَا إِذَا ذَكَرَهَا

“Siapa yang lupa mengerjakan satu sholat atau tertidur maka kafaratnya adalah ia mengerjakannya apabila teringat.” (HR. Muslim) dalam riwayat lain terdapat tambahan, “tidak ada kafarat baginya kecuali itu.”

Maka kewajiban bagi orang yang telat bangun pagi, ia wajib bersegera mengambil air wudhu dan mengerjakan sholat shubuh saat terbangun.

Perasaan merasa bersalah harus, tapi tidak boleh terlalu larut sehingga menyangka tidak ada lagi kesempatan sholat. sholat bagi orang yang tertidur adalah saat ia terbangun.

Tetapi hendaknya, ia bersungguh-sungguh menyiapkan diri untuk bangun sebelum masuk waktu, seperti berwudhu sebelum tidur, membaca zikir sebelum tidur, menggunakan jam beker atau alarm, dan sarana lainnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya