Taubat dan Sedekah, Pahalanya Gede Mana? Ini Jawaban Buya Yahya

Taubat adalah tindakan melepaskan diri dari dosa, yang merupakan langkah utama untuk mendekatkan diri pada Allah.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2024, 13:30 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 13:30 WIB
buya yahya 223
Buya Yahya (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Yahya Zainul Ma'arif, atau Buya Yahya, memberikan penjelasan mendalam tentang pahala antara taubat dan sedekah dalam sebuah ceramah yang menyentuh hati.

Menurutnya, banyak orang yang merasa bahwa sedekah dapat menghapus dosa, bahkan tak jarang pula yang sengaja mengumpulkan harta dari sumber haram untuk kemudian disedekahkan.

Namun, Buya Yahya menegaskan bahwa sedekah dari harta haram tidak akan diterima oleh Allah.

Buya Yahya menjelaskan bahwa seseorang yang masih bergelimang harta haram lalu menyedekahkannya, tidak sedang menghapus dosanya.

Yang dibutuhkan adalah taubat dari sumber harta haram tersebut, bukan sekadar sedekah. Menurutnya, taubat adalah langkah pertama yang harus ditempuh, karena tanpa taubat, sedekah tidak akan memiliki nilai di sisi Allah.

Dalam sebuah tayangan di kanal YouTube @buyayahyaofficial, Buya Yahya menjawab pertanyaan tentang keutamaan antara taubat dan sedekah.

Ia menyampaikan bahwa taubat memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan sedekah jika seseorang memang berada dalam kondisi penuh dosa.

Taubat adalah tindakan melepaskan diri dari dosa, yang merupakan langkah utama untuk mendekatkan diri pada Allah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Taubat Memiliki Posisi Tinggi

Tata Cara Sholat Taubat Nasuha
Ilustrasi Taubat Nasuha Credit: pexels.com/AliArapoglu

Menurut Buya Yahya, taubat adalah perintah wajib bagi seorang Muslim yang telah melakukan dosa, sedangkan sedekah adalah amalan sunnah yang dianjurkan.

Dalam situasi ini, kewajiban akan selalu lebih utama daripada sunnah. Dengan kata lain, jika seseorang melakukan sedekah tetapi belum bertaubat, maka ia belum menjalankan kewajibannya yang sebenarnya.

Dalam Islam, taubat memiliki tempat yang sangat tinggi karena menandakan keinginan seseorang untuk kembali pada Allah. Buya Yahya menyebutkan bahwa ketika seseorang bertaubat, ia mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak mengulangi dosa yang sama.

"Proses ini membutuhkan ketulusan hati dan niat yang kuat, sehingga pahalanya jauh lebih besar daripada sedekah yang dilakukan tanpa membersihkan diri dari dosa," ujarnya.

Sedekah memang memiliki nilai pahala yang tinggi, tetapi dalam pandangan Buya Yahya, taubat tetap lebih besar pahalanya bagi mereka yang berlumuran dosa.

"Sebab, sedekah tanpa taubat ibarat menutupi kesalahan tanpa memperbaiki akar masalahnya. Orang yang mengumpulkan harta haram lalu disedekahkan, tidak akan diterima sedekahnya,” tegasnya.

Buya Yahya juga menekankan bahwa taubat bukan hanya tentang mengucapkan istighfar, melainkan harus disertai dengan tindakan nyata untuk meninggalkan perbuatan dosa tersebut.

Penting, Bertaubat dan Introspeksi Diri

Ilustrasi becermin, berkaca
Ilustrasi becermin, introspeksi diri. (Photo by Elisa Photography on Unsplash)

Dengan kata lain, taubat adalah proses yang lebih mendalam daripada sekadar bersedekah, karena melibatkan perubahan sikap dan komitmen untuk menjadi lebih baik.

Lebih jauh, Buya Yahya menjelaskan bahwa orang yang benar-benar memahami arti taubat tidak akan ragu untuk melepaskan harta dari sumber haram, karena pahalanya jauh lebih besar daripada pahala sedekah.

“Taubat dari dosa adalah kewajiban, sedangkan sedekah hanya sunnah,” ucapnya, menegaskan betapa pentingnya memahami perbedaan antara keduanya.

Menurutnya, ketika seseorang melakukan taubat, ia sedang membersihkan dirinya dari dosa-dosa yang akan menjadi penghalang bagi amalannya.

Sebaliknya, jika seseorang mengabaikan taubat dan hanya mengandalkan sedekah, ia belum benar-benar melepaskan beban dosa yang dimilikinya. Ini adalah hal yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap Muslim.

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa sedekah seharusnya dilakukan dari harta yang halal. Islam sangat menekankan pentingnya mendapatkan rezeki dari jalan yang benar, karena harta yang haram akan mengotori amal ibadah seseorang. Dengan kata lain, taubat dari dosa memiliki dampak langsung terhadap kualitas ibadah seseorang.

Sebagai penutup, Buya Yahya menekankan pentingnya setiap Muslim untuk mengutamakan taubat dari dosa sebelum memikirkan sedekah.

Ia mengajak setiap orang untuk introspeksi diri dan bertanya apakah harta yang mereka miliki berasal dari sumber yang halal. Taubat, menurutnya, adalah jalan untuk membersihkan hati dan memperkuat hubungan dengan Allah.

Pesan ini merupakan pengingat penting bahwa setiap ibadah harus dilakukan dengan niat yang benar dan dari sumber yang bersih. Buya Yahya berharap agar umat Islam tidak hanya terfokus pada sedekah, tetapi juga memperhatikan pentingnya membersihkan diri melalui taubat dari dosa-dosa yang pernah dilakukan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya