Liputan6.com, Jakarta - Allah SWT memberikan karunia berupa akal dan pikiran kepada manusia. Dengan karunia ini, manusia memiliki kemampuan untuk dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan.
Akal juga memungkinkan manusia dalam menentukan arah hidup dan bertanggung jawab atas setiap tindakannya. Sehingga, hal ini membuat seseorang lebih selektif dalam memilih hal yang memberikan manfaat bagi kesehariannya.
Advertisement
Baca Juga
Berbicara tentang kehidupan sehari-hari tentunya tidak terlepas dari waktu-waktu yang istimewa. Misalkan hari Senin dikenal sebagai hari lahirnya Rasulullah, Kamis sebagai hari pelaporan amal, dan Jumat sebagai rajanya hari.
Tak ayal, begitu pun dalam memulai segala sesuatu kita mencari hari yang terbaik. Lantas mengapa hari Rabu dikenal sebagai hari baik untuk memulai segala sesuatu dalam Islam?
Saksikan Video Pilihan ini:
Anjuran Memulai Sesuatu pada Hari Rabu
Dikutip dari NU Online, dalam kitab ta’limul mutaallim disebutkan bahwa hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala sesuatu, sebab akan selesai dengan sempurna.
ما من شيئ بدئ يوم الأربعاء إلا وقد تم
Artinya: "Tiada segala sesuatu yang dimulai pada hari Rabu, kecuali akan menjadi sempurna".
Namun demikian, dalam riwayat lain disebutkan bahwa hari yang baik untuk menuntut ilmu adalah hari Senin. Redaksi ini terdapat dalam kitab Faidul Qadir, Kanzul Ummal, Akhbar Asbahan:
قال النبي صلى الله عليه وسلم : اطلبوا العلم يوم الاثنين ، فإنه ميسر لصاحبه
Artinya: "Rasulullah bersabda, carilah ilmu di hari Senin, sebab para pencari ilmu akan dipermudah."
Bila dipahami keduanya bermakna bahwa hari Senin adalah hari baik untuk menuntut ilmu, sedangkan hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala aktivitas. Dari sini memunculkan pemahaman bahwa hari Rabu lebih mencakup segala aktivitas seperti memilih hari untuk memulai bekerja, memulai berdagang, memulai berkebun, memulai buka toko, memulai membangun rumah, memulai pengajian dan lainnya termasuk menuntut ilmu. Sedangkan hari Senin lebih khusus (mu’ayyan) kepada menuntut ilmu.
Advertisement
Keistimewaan Hari Rabu
Terlepas dari itu semua, Syaikhul Islam Burhanuddin lebih memilih memulai belajar pada hari Rabu. Beliau berpedoman pada 'Tiada segala sesuatu yang dimulai pada hari Rabu, kecuali akan menjadi sempurna'.
Ini juga dilakukan oleh Abu Hanifah. Alasannya adalah:
ﻭﻫﺬﺍ ﻷﻥ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ ﻳﻮﻡ ﺧﻠﻖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻨﻮﺭ، ﻭﻫﻮ ﻳﻮﻡ ﻧﺤﺲ ﻓﻰ ﺣﻖ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻣﺒﺎﺭﻛﺎ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ
Artinya: "Dikarenakan hari Rabu adalah hari terciptanya cahaya dan merupakan hari sial bagi kaum kafir, sehingga hari ini berkah bagi kaum mukminin."
Oleh karena itu, tidak mengherankan bilamana beberapa ulama, seperti Syaikh Hamdani memulai segala sesuatu yang baik, termasuk menuntut ilmu pada hari Rabu. Alhasil, kedua hari di atas, yakni Senin dan Rabu memiliki keistimewaan untuk memulai belajar. Semua kembali kepada kesungguhan para pelajar masing-masing.