Liputan6.com, Jakarta - Tiap manusia berharap agar rezeki-nya berkah dan dilancarkan. Setidak-tidaknya, kebutuhan tercukupi.
Itu sebab, banyak orang yang rela jungkir balik demi mendapatkan rezeki.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan amalan supaya rezeki berdatangan dan bahkan menjemput kita. Alhasil, bukan kita yang mencari rezeki, tetapi rezekilah yang mendatangi kita.
Advertisement
Baca Juga
Artikel mengenai amalan agar rezeki berdatangan dari Ustadz Adi Hidayat (UAH) ini menjadi yang terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (20/12/2024).
Sementara, artikel kedua terpopuler yaitu penjelasan Gus Baha bahwa agar dosa diampuni tak cukup modal Istighfar saja.
Sementara, artikel ketiga yang juga menyita perhatian adalah keutamaan yang akan diperoleh seseorang yang rutin membaca 10 ayat terakhir surah Ali Imran.
Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Mau Rezeki yang Menjemput Kita? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Ini
Pembahasan tentang rezeki selalu menarik untuk disimak, terutama jika disampaikan berdasarkan ajaran Al-Qur'an. Ustadz Adi Hidayat (UAH), pendiri Quantum Akhyar Institute, menjelaskan konsep rezeki yang luar biasa dalam salah satu ceramahnya.
Penjelasan dikutip dari tayangan video singkat di kanal YouTube @anisharioko6520. Dalam ceramah tersebut, UAH mengupas rahasia mendapatkan rezeki yang dahsyat dengan cara-cara yang sesuai tuntunan agama.
Ustadz Adi Hidayat mengingatkan untuk tidak pernah mencuri atau mengambil hak orang lain. Ia menekankan bahwa Allah telah menjamin rezeki setiap hamba-Nya secara sempurna.
"Kalau kamu mengambil milik orang lain, itu sama saja menyulitkan dirimu sendiri. Rezeki itu akan tetap dikembalikan kepada yang berhak," jelasnya.
Ia kemudian mengutip Surah Adz-Dzariyat ayat 22 yang menyebutkan bahwa rezeki setiap manusia telah tertulis di langit. Namun, usaha tetap menjadi bagian penting dalam mendapatkannya.
Lebih lanjut, UAH merinci panduan mencari rezeki berdasarkan Surah Al-Baqarah ayat 168. Ayat ini menekankan pentingnya mencari rezeki dari jalan yang halal dan baik.
Advertisement
2. Bukan Istighfar, Ternyata Ini Penyebab Allah Mengampuni Dosa Kita Kata Gus Baha
Istighfar secara lafdzi jika diterjemahkan artinya ‘Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.’ Jadi istighfar itu hanya sebagai salah satu bentuk upaya atau permohonan supaya dosa-dosa kita diampuni.
Menelisik makna istighfar itu, maka dapat dipahami bahwa istighfar itu ternyata bukan syarat dan jaminan dosa-dosa diampuni. Istighfar sebagai permohonan boleh jadi dikabulkan atau tidak.
Hal ini juga yang disampaikan kiai nyentrik asal Rembang, Jawa Tengah yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren LP3iA, Rembang, yakni KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).
Menurut ulama yang merupakan santri Mbah Moen ini bahwa ada hal lain yang menyebabkan Allah SWT memberikan ampunan atas dosa-dosa kita.
3. Mulai Sekarang Rutin Baca 10 Ayat Terakhir Surah Ali Imran, Allah Bakal Turunkan 3 Hal Istimewa Ini Kata UAH
Mubaligh muda yang merupakan alumnus Kulliyah Dakwah Islamiyah, Tripoli Libya, yakni Ustadz Adi Hidayat (UAH) menerangkan pentingnya membaca secara rutin 10 ayat terakhir Surah Ali-Imran.
Sebagaimana kita ketahui Surah Ali Imran ini terdiri atas 200 ayat. Jadi membaca 10 ayat terakhir surah tersebut, dimulai dari ayat 190 sampai dengan ayat 200.
Pendakwah kelahiran kota yang berjuluk ‘Kota Jawara’ ini menandaskan bahwa membaca potongan surah tersebut menjadi sebab Allah SWT menurunkan 3 hal yang istimewa.
Lantas 3 hal istimewa apa yang bakal diperoleh seseorang ketika rutin atau istiqamah membaca 10 ayat terakhir Surah Ali Imran tersebut?
Advertisement