Respons Kocak Gus Baha saat Ada Wanita Tidak Cantik Minta Calon Suami Kaya

Begini respon Gus Baha saat ada seorang wanita minta didoakan mendapatkan suami kaya

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Feb 2025, 03:30 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 03:30 WIB
Gus Baha (SS: YT Progesif TV)
Gus Baha (SS: YT Progesif TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Cilacap - Banyak kisah unik, lucu sekaligus menarik yang terungkap dalam ceramah-ceramah ulama asal Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). 

Salah satu kisah kocak sebagaimana dikisahkan olehnya ialah seputar seorang wanita tidak cantik yang mendatangi kediamannya untuk meminta doa. Ia meminta agar didoakan memiliki calon suami kaya,

“Ada perempuan itu datang ke rumah saya, ini nyata,” kata Gus Baha mengawali ceritanya dikutip dari tayangan YouTube Short @NyantriDaring, Minggu (09/02/2025).

“Gus doakan calon suami saya kaya,” pinta wanita tersebut sebagaimana dituturkan Gus Baha.

“Kebetulan mohon maaf, perempuan tadi tidak cantik,” sambungnya.

Maksud ia menginginkan suami kaya sebab bakalan hidup enak dan tidak lagi susah. 

“Doakan kaya bagaimana maksudnya?” jawab Gus Baha

“Kalau kaya kan rumah saya tidak jelek, mobil saya tidak jelek,” jawabnya sebagaimana dituturkan Gus Baha.

Simak Video Pilihan Ini:

Pilih Calon Suami Miskin

kemiskinan-ilustrasi-140102b.jpg
ilustrasii miskin... Selengkapnya

 

Mendengar curhatan wanita tadi Gus Baha setengah mengingatkan bahaya memiliki suami kaya. Sebab setelah semuanya diganti, seperti rumah yang tadinya jelek menjadi buruk dan hal lainnya, maka menurut Gus Baha yang diganti nantinya dirinya yang tidak cantik.

Tentunya memiliki istri jelek bagi lelaki yang kaya tentunya membuat dirinya tidak nyaman dan akhirnya ingin mengganti istrinya yang jelek dengan yang cantik.

“Tapi iya suatu saat setelah rumah baik, mobil baik yang diganti itu kamu,” kelakar Gus Baha

“Namanya laki-laki rumah dievaluasi, diganti, mobil diganti, lama-lama yang diganti itu kamu,” imbuhnya

“Ha…ha…ha…” sahut tawa para jemaah. 

Akhirnya mendengar jawaban dan pertimbangan-pertimbangan Gus Baha, wanita tadi sadar dan akhirnya lebih memilih laki-laki yang miskin.

“Jawabnya lucu, ya sudah Gus miskin juga tidak apa-apa,” katanya.

“Ha…ha..ha…,” lagi-lagi terdengar riuh tawa jemaah.

“Ha..ha…intinya ilmu itu juga butuh diskusi,” tandas Gus Baha.

Pentingnya Jodoh yang Sekufu

Ilustrasi pasangan
Salah satu kunci kebahagiaan suami dalam rumah tangga adalah Miss V milik istrinya awet muda. Bagaimana cara mewujudkannya?... Selengkapnya

Menukil rri.co.id, dalam membangun rumah tangga yang sakinah, pasangan harus saling memahami dan menghargai peran serta posisi masing-masing. Hal ini akan menciptakan keseimbangan dalam kehidupan keluarga, yang pada gilirannya akan membawa kebahagiaan.

“Dalam rangka mengenali rumah tangga, kita perlu melakukan tahapan untuk melalui kehidupan pernikahan. Karena Kita bertemu pasangan setelah dewasa. Dimana ketika kecil hingga dewasa hidup terpisah dengan watak, karakter, pola asuh, dunia pendidikan dan bahkan ekonomi yang berbeda. Maka, dalam agama di sarankan memilih pasangan yang sekufu,” jelas Drs. H. Dahlan Jamil, M.Ag dalam Program Dialog Keluarga Sakinah di Programa 1 RRI Pekanbaru, Jumat (24/1/2025).

Dalam agama Islam, disarankan agar pasangan yang menikah memiliki kesamaan (sekufu) agar tidak terjadi perbedaan yang terlalu besar, baik dalam hal latar belakang pendidikan maupun status ekonomi. Kecocokan ini akan mengurangi potensi masalah dalam pernikahan yang seringkali muncul akibat perbedaan yang tajam.

“Sekufu itu kan ada sedikit kesamaan-kesamaan. Kalau terlalu timpang dia, maka akan terjadi masalah. Pertama, mungkin yang satunya sudah sekolah hingga doktor, dan satunya tidak sekolah. Nah, itu kan timpang sekali. Atau masalah ekonomi,yang satu begitu kaya raya, yang satu miskin nah sehingga pola hidup berbeda juga. Nah kalau dalam agama itu kan yang sekufu itu adalah yang seagama ya,” sambung Drs. H. Dahlan Jamil, M.Ag.

Dalam pernikahan, pasangan diharapkan dapat saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Kekurangan suami bisa ditutupi oleh kelebihan istri, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk tidak fokus pada kekurangan pasangan, tetapi berusaha untuk mengisi kekosongan yang ada dengan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing pihak.

Rumah tangga yang ideal adalah yang dibangun atas dasar saling melengkapi antara suami dan istri. Suami yang memiliki peran sebagai pemimpin dalam keluarga, dengan kewajiban memberi nafkah lahir dan batin, serta memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak. Sementara itu, istri memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung suami dan menjaga keharmonisan dalam rumah tangga. 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya