Liputan6.com, Semarang - Mood swing atau perubahan mood yang sangat cepat kerap dianggap oleh kebanyakan orang sebagai gejala gangguan kejiwaan bipolar. Padahal, gejala mood swing dan bipolar sangat berbeda.
Salah satu yang paling kentara adalah perubahaan suasana hati penderita bipolar memiliki intensitas yang jauh lebih ekstrem ketimbang mood swing biasa.
Dikutip dari berbagai sumber, durasi mood penderita gangguan bipolar lebih lama ketimbang durasi mood swing. Contoh mood swing yang paling sering terjadi adalah orang kerap merasa senang saat bangun tidur, kemudian mood memburuk ketika menghadapi masalah di lingkungan kerja. Lalu, mood kembali membaik ketika kembali ke rumah.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, penderita bipolar memiliki gejala-gejala berbeda dalam setiap episode mood. Pertama, episode manik. Penderita bipolar bisa merasa sangat bersemangat dan gembira. Saking semangatnya, ia bisa memenjadi sangat percaya diri dan ramah terhadap orang lain. Periode ini biasanya berlangsung seminggu atau lebih.
Kedua, fase hipomanik yang memiliki gejala mirip dengan episode manik namun lebih ringan dan berdurasi singkat, misal beberapa hari.
Ketiga, episode depresif yang biasanya ditunjukkan dengan penderita bipolar merasakan sedih berkepanjangan, tidak bersemangat, tidak menikmati hal-hal yang biasanya disukai. Perasaan rendah diri muncul dan bisa memicu keinginan untuk bunuh diri.
Â