Liputan6.com, Semarang - Situasi pandemi Covid-19 masih berlangsung di Indonesia, dan secara statistik terus menunjukkan tren kenaikan dari sisi terkonfirmasi positif. Data dari pemerintah mengungkapkan, saat ini ada 5.598.849 terkonfirmasi positif Covid-19.
Pada Rabu (2/3/2022) pagi WIB, data dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, ada 9.673 kasus baru. Selain itu, jumlah meninggal dunia juga bertambah 85 orang, sehingga total mencapai angka 148.745 jiwa.
Saat ini, kasus aktif di Indonesia mencapai angka 523.793. Kondisi itu berlatar angka sembuh total sebanyak 4.926.311, dengan rincian sembuh baru sebanyak 25.009 orang.
Advertisement
Data-data tersebut menunjukkan pandemi Covid-19 masih berlangsung, sehingga seluruh masyarakat, terutama di seluruh area Provinsi Jawa Tengah (Jateng) wajib waspada. Setidaknya, kedisiplinan dalam melakukan protokol kesehatan (prokes) terus ditingkatkan.
Hal itu berlatar situasi terinfeksi bisa datang dari mana saja, plus dengan gejala yang semakin beragam. Data pemerintah mengungkapkan, ada 12 kondisi penyerta orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status akhir meninggal dunia.
Dari jumlah meninggal dunia akibat positif Covid-19, faktor gejala penyerta yang terbanyak adalah sesak napas dan batu. Jumlah meninggal dunia akibat penyerta gejala tersebut, masing-masing ada di angka 4,5 persen.
Â
Gejala Lain
Setelah itu, ada gejala penyerta yang 'mengiringi' pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia, seperti demam (3,5 persen), riwayat demam (3,4 persen), lemas (3 persen), sakit kepala (1,6 persen) dan sakit tenggorokan (1,6 persen). Ada juga gejala pilek (1,5 persen), mual (1,2 persen), keram otot (1,1 persen), sakit perut (0,7 persen), diare (0,5 persen) dan menggigil (0,2 persen).
Selain itu, ada juga data pemerintah yang mengungkapkan kondisi penyerta positif Covid-19 yang berakhir dengan status meninggal dunia. Beberapa kondisi atau penyakit penyerta tersebut antara lain Diabetes melitus (9,4 persen), hipertensi (9,2 persen), penyakit jantung (4,8 persen), penyakit ginjal (2 persen), penyakit paru obstruktif kronis (1,2 persen) dan kanker (0,6 persen).
Selain itu ada juga yang mengidap gangguan imun (0,5 persen), gangguan napas lain (0,4 persen), hamil (0,2 persen), TBC (0,1 persen), asma (0,1 persen) dan penyakit hati (0,1 persen). Catatan lain yang layak diperhatikan masyarakat, terutama warga Jateng, adalah gejala positif Covid-19 yang kini semakin beragam.
Beberapa varian gejala yang mengiringi terkonfirmasi positif Covid-19 antara lain Batu (64,9 persen), riwayat demam (44,3 persen), demam (39,5 persen), pilek (38,3 persen) dan lemas (25 persen). Tambahan lain, yakni bergejala sakit tenggorokan (23,4 persen), sesak napas (21 persen), keram otot (14,4 persen), mual (10,9 persen), sakit perut (5 persen), diare (4,7 persen) dan menggigil (1,3 persen).
Jadi, bagi warga Jateng, wajib waspada dalam setiap kesempatan, terutama ketika beraktivitas di luar rumah. Artinya, jangan sampai kendur pelaksanaan disiplin prokes.
Advertisement