SD Negeri di Solo Ini Cuma dapat 1 Murid dalam PPDB, Kok Bisa?

Keberadaan sekolah dasar negeri (SDN) di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo bukan hanya SDN Sriwedari No. 197 tetapi juga ada beberapa sekolah lain

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2022, 12:00 WIB
Siswa SD
Seorang siswa mencari lokasi calon ibu kota baru pada peta saat kegiatan belajar bertema wawasan Nusantara di SDN Menteng 02, Jakarta, Selasa (27/8/2019). Kegiatan belajar wawasan Nusantara itu memberitahukan lokasi pemindahan ibu kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.(merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Solo - SDN Sriwedari No. 197 Surakarta, Jawa Tengah hanya mempunyai satu murid baru hasil penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara daring tahun 2021 akibat sistem zonasi.

Kepala SDN Sriwedari No. 197 Surakarta Bambang Suryo Riyadi di Solo, Kamis, mengatakan sejak diterapkan sistem zonasi memang dari tahun ke tahun jumlah siswa baru cenderung menurun.

Apalagi, SDN Sriwedari No 197 letaknya tidak berada di tengah perkampungan.

"Lingkungan di sini kan perhotelan, kantor, lapangan, jumlah penduduknya juga berkurang," katanya, dikutip Antara.

Selain itu, keberadaan sekolah dasar negeri (SDN) di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo bukan hanya SDN Sriwedari No. 197 tetapi juga ada beberapa sekolah lain.

"Untuk penduduk yang tinggalnya di sebelah utara rel (Jalan Slamet Riyadi, red.) lebih pilih sekolah di sana, orang tua khawatir kalau anak-anak sekolah di sini kan harus menyeberang jalan besar," katanya.

Ia mengatakan dari tahun ke tahun sekolah yang berdiri pada tahun 1980 tersebut terus mengalami penurunan jumlah siswa.

Ia mengatakan jumlah lulusan tahun ini atau siswa kelas VI sebanyak 19 orang, sedangkan jumlah siswa kelas V ada 17 orang, kelas IV ada delapan orang, kelas III sebanyak tiga orang, dan kelas II ada empat orang.

"Dari kelas I naik ke kelas II seharusnya ada lima siswa namun yang tinggal kelas satu anak. Jadi nanti yang kelas I ada satu siswa baru dan satu siswa yang tinggal kelas," katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Jadwal Penerimaan Siswa yang Tak Serentak

Selain zonasi, ia memperkirakan penurunan jumlah siswa baru tersebut karena tidak serentak jadwal pelaksanaan penerima peserta didik baru antara sekolah negeri dengan swasta.

"Saingannya juga dengan swasta, sebelum ada PPDB kan swasta sudah buka (pendaftaran, red.) duluan. Mereka bisa pilih siswa, coba PPDB bersamaan otomatis bisa bersaing," katanya.

Terkait dengan hal itu, dikatakannya, belum ada arahan dari Pemkot Surakarta melalui Dinas Pendidikan terhadap SDN Sriwedari No. 197.

Ia mengatakan sistem zonasi sendiri bertujuan untuk pemerataan.

Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta Abdul Haris Alamsah membenarkan ada beberapa sekolah negeri di Solo yang kekurangan siswa.

"Faktor kekurangan siswa ini yang minat (rendah, red.). Memang kalau semua masuk negeri itu ada banyak tempat, termasuk kalau luar kota mau ke negeri sebetulnya bisa," katanya.

Di samping itu, menurut dia, sebagian calon siswa ada yang sudah mendaftar ke SD swasta favorit di Solo.

"Sebelum PPDB SD negeri di Solo dimulai, sudah banyak siswa yang mendaftar ke SD swasta favorit. Setelah pendaftaran itu ditutup mereka masuk ke SD negeri," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya