Langkah Nyata Swasta Bangkitkan Desa Wisata di DIY dan Jatim dari Mati Suri Akibat Pandemi

Kemajuan desa wisata tidak cukup mengandalkan pemandangan alam atau atraksi, melainkan juga pemberdayaan masyarakat desa.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2022, 22:00 WIB
Desa Wisata
Diskusi panel bertajuk “Pandemi Global, Pemberdayaan dan Ketahanan Desa Wisata dan Wisata Pedesaan”

Liputan6.com, Yogyakarta - Kemandirian wisata daerah tidak bisa lepas dari desa wisata dan wisata pedesaan. Kemajuan desa wisata tidak cukup mengandalkan pemandangan alam atau atraksi, melainkan juga pemberdayaan masyarakat desa.

Menurut Manajer Regional Enggagement and Sustainability PT HM Sampoerna Tbk Kukuh Dwi Kristianto, melalui program Penguatan Potensi Lokal Desa untuk Pengembangan Desa Wisata, PT HM. Sampoerna, Tbk memberikan dukungan terhadap upaya desa dalam mengelola potensi yang dimiliki menuju kemandirian dan berkelanjutan.

“Program ini menerapkan pendekatan multipihak, yakni terdapat perusahaan swasta Sampoerna dengan program CSR-nya, pemerintah, organisasi sipil, dan masyarakat desa,” ujarnya, dalam siaran pers, Minggu (3/7/2022).

Sepanjang 2021-2022 program ini menyasar dua desa di Dareah Istimewa Yogyakarta (DIY), yakni Pagerharjo Samigaluh Kulon Progo dan Hargobinangun Pakem Sleman. Ada pula tiga desa lain di Pasuruan Jawa Timur, yakni Desa Wonosunyo Kecamatan Gempol, Desa Tlogosari Kecamatan Tutur, dan Desa Sumberrejo Kecamatan Purwosari.

Melalui diskusi panel bertajuk “Pandemi Global, Pemberdayaan dan Ketahanan Desa Wisata dan Wisata Pedesaan”, ia berharap bisa berbagi pengalaman dan juga peluang,  sehingga muncul strategi dalam upaya pemberdayaan desa wisata dan wisata pedesaan.

Pandemi global yang dialami selama tiga tahun sudah menunjukkan tren pemulihan. Cepat dan lambatnya proses pemulihan sangat bergantung dengan ketahanan ataupun ketangguhan yang dimiliki.

“Selain itu pentingnya jalinan kolaborasi semua pihak akan turut mendorong percepatan pemulihan yang ada,” ucapnya.

Sementara, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, menyampaikan untuk memperkuat desa wisata memang harus dibangun dari potensi yang ada dan DIY memiliki potensi besar untuk pengembangan desa wisata budaya.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Sampoerna Untuk Indonesia melalui kegiatan diskusi Panel ini dan juga program CSR yang sudah dilakukan, semoga dapat memberikan manfaat untuk masyarakat,” tuturnya.

Menteri Desa PDTT Halim Iskandar dalam pidato kuncinya mendukung dan mengapresiasi apa yang dilakukan Sampoerna Untuk Indonesia. Kemendes melihat kunci untuk memperkuat ketahanan desa adalah fokus pada pembangunan dan pemberdayaan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya