7 Amalan Sunah Rasulullah SAW Sebelum Salat Iduladha

Sebelum melakukan salat Idul Adha, disunahkan untuk mandi terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2022, 03:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2022, 03:00 WIB
Arema Iduladha
Skuat dan manajemen Arema FC mengikuti salat Iduladha di depan kantor manajemen, Jalan Mayjen Panjaitan 43, Kota Malang, Minggu (11/8/2019). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Liputan6.com, Cilacap - Melaksanakan salat Iduladha merupakan bagian dari syiar Islam, terlebih lagi jika dilaksanakan secara berjemaah yang dapat dilakukan di masjid, lapangan dan tempat terbuka lainnya.

Merujuk kepada Rasulullah SAW, maka ada beberapa amalan sunah dilakukan sebelum melaksanakan salat Iduladha.

1. Tidak Makan Terlebih Dahulu sampai Selesai

Shalat Seperti yang diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin al-Husaib) ia berkata: Rasulullah SAW pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga selesai shalat. (HR. At-Tirmizi)

2. Mandi

Sebelum melakukan salat Idul Adha, disunahkan untuk mandi terlebih dahulu. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Majah.

"Bahwasannya Nabi Sallallahu Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun bacaan niatnya sebagai berikut:"Nawaitul ghusla liyaumi Iiedil Adhaa sunnatan lillahi ta'alaa"Artinya: "Saya berniat mandi pada Hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta'ala".

3. Mengumandangkan Takbir

Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf 5621)

4. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW, menganjurkan umat muslim untuk mengenakan pakaian terbaiknya di dua hari raya yakni, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

عَنِ الْحَسَنِ ابْنِ عَلِيٍّ قَالَ: أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم فِى الْعِيدَيْنِ أَنْ نَلْبِسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ ... (رواه البيهقي والحاكم)

"Diriwayatkan dari Al-Hasan bin Ali RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW telah memerintahkan kami pada dua hari raya agar memakai pakaian terbaik yang kami temukan." (HR Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Jalan Kaki dan Tidak Potong Rambut atau Kuku

 

5. Berjalan Kaki

Perihal berjalan kaki sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwasannya "Rasulullah SAW berangkat untuk melaksanakan sholat Id dengan berjalan kaki, begitupun ketika pulang tempat sholat Id."

6. Tidak Memotong Rambut dan Kuku

Selain kelima sunah di atas, disebutkan dalam sebuah hadis bahwa tidak diperbolehkan memotong kuku dan rambut sebelum sholat Idul Adha tepatnya sebelum berkurban.

"Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijjah (1 Dzulhijjah), maka jangan ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berkurban." (HR. Muslim).

Terkait hal ini, sebagian ulama berpendapat bahwa larangan tersebut berlaku bagi orang yang hendak berkurban di hari Iduladha. Sedangkan, Imam Syafii berpendapat bahwa memotong kuku dan rambut hukumnya makruh.

7. Melewati Jalan Yang berbeda Ketika Berangkat dan Pulang

Disebutkan dalam sebuah hadis tentang kesunatan melewati jalan yang berbeda pada saat berangkat dan pulang.

Hal ini seperti yang diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, bahwasanya “Nabi Muhammad SAW mendatangi shalat ‘Id dengan berjalan kaki dan beliau pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya ketika pergi.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam hadis lain, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA bahwasanya "Apabila Nabi Muhammad SAW pergi sholat Ied (Hari Raya), ketika pulang, Beliau menempuh jalan yang berlainan dengan jalan yang Beliau lalui ketika pergi.” (HR. Ibnu Majah).

Penulis: Khazim Mahrur

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya