Liputan6.com, Semarang - UMKM termasuk warung tradisional menjadi salah satu faktor pendorong yang berperan menggerakkan ekonomi masyarakat Semarang secara signifikan. Hal ini melatarbelakangi PT Borong Indonesia (Borong) melangkahkan kakinya sampai ke Semarang.
Borong merupakan ekspansi dari Dropee, sebuah brand regional yang berpusat di Malaysia. Borong adalah platform rantai pasokan distribusi terintegrasi dan terpercaya yang menyederhanakan proses distribusi, fokus pada pelanggan, dan membantu bisnis tumbuh secara eksponensial.
Menandai kehadirannya di Semarang, Borong Indonesia akan menggelar Pekan Grosir Borong. Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan distributor dengan para pelaku UMKM, termasuk pemilik warung dan toko tradisional dalam progam #UntungBarengBorong.
Advertisement
Baca Juga
Pekan Grosir Borong juga akan diisi dengan forum diskusi yang dilakukan secara online maupun offline dan membahas beragam topik menarik seputar kiat mengembangkan usaha dengan menghadirkan beberapa pembicara dari sektor UMKM. Selama Pekan Grosir Borong berlangsung, para pemilik warung berkesempatan untuk memenangkan hadiah logam mulia dan ponsel pintar untuk setiap transaksi yang mereka lakukan
Di Semarang, Borong akan fokus pada digitalisasi warung tradisional dengan melaksanakan program pendampingan dan peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan.
“Lewat Pekan Grosir Borong perusahaan memperkuat komitmennya untuk membantu para pelaku UMKM termasuk pemilik warung tradisional di Semarang ‘naik kelas’ dengan membangun dan mengelola home-commerce secara mandiri dan memberikan kontrol penuh atas seluruh kegiatan perdagangannya,” ujar Ronald Sipahutar, Country Manager Borong Indonesia, dalam siaran persnya, Rabu (20/7/2022).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Mempermudah Pengelolaan
Selain memberikan dampak ekonomi, kehadiran Borong di Semarang seldiharapkan juga membawa dampak positif secara sosial, termasuk pemberdayaan perempuan melalui ekonomi digital. Warung tradisional yang sebagian besar dimiliki oleh ibu rumah tangga dan dikelola sebagai usaha sambilan di sela-sela kesibukan mengurus keluarga seringkali sulit berkembang.
Komunitas Borong dapat menjadi solusi bagi mereka untuk mendapatkan akses digital yang bisa membantu meningkatkan transaksi usahanya.
”Komunitas Borong akan memudahkan ibu rumah tangga untuk mengelola dan mengembangkan usaha melalui berbagai program pelatihan termasuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada dalam platform Borong seperti, order kebutuhan warung secara online, akses langsung ke distributor dan mendapatkan harga kompetitif, hingga bantuan permodalan,” kata Ronald.
Berbeda dengan platform yang ada saat ini, Borong hadir dengan konsep decentralized marketplace. Artinya, memberikan kesempatan kepada distributor untuk secara spesifik menyasar pemilik warung tradisional yang berada di lingkungan terdekat mereka.
Konsep decentralized marketplace dapat menciptakan persaingan usaha yang lebih sehat karena pelaku usaha berskala besar, menengah dan kecil berada dalam community marketplace berbeda atau closed loop marketplace. Konsep ini memberikan peluang bagi para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan transaksi dan mengembangkan usaha mereka.
Advertisement