Benarkah Roh Leluhur Pulang ke Rumah Tiap Malam Jumat? Ini Kata Gus Baha

Gus Baha juga mengingatkan agar umat Islam tidak menanggapi pandangan bahwa roh bisa pulang ke rumah tiap malam Jumat dengan cara berlebihan. Misalnya, dengan menyediakan rokok dan makanan, kesukaan si mayit semasa hidup

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2024, 09:52 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2022, 10:00 WIB
KH. Ahmad Bahauddin (Gus Baha)
KH. Ahmad Bahauddin / Gus Baha (Instagram)

Liputan6.com, Banyumas - Sebagian umat Muslim di Indonesia meyakini bahwa ruh pulang ke rumah tiap malam Jumat. Karena itu, di sebagian wilayah, doa malam Jumat lebih intens dilakukan dibanding malam-malam lainnya.

Menanggapi fenomena ini, Gus Baha atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim mengimbau agar umat Islam tidak terlalu berlebihan menanggapinya. Dia membahas mengenai doa yang ditujukan untuk orangtua, kakek, atau umat Islam yang telah meninggal.

Mengutip kanal YouTube kanal Sekolah Akhirat, menurut dia, ruh tidak pernah mati. Yang mati adalah jasadnya.

Lantaran ruh tidak pernah mati, maka ruh akan berhadapan dengan masalah. Salah satunya yakni bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir.

Karena itu, dia menganjurkan agar Umat Islam mengirimkan doa untuk orangtua, saudara, dan leluhur yang telah meninggal dunia. Kata dia, tidak ada satupun firqoh atau aliran yang mengkharamkan doa untuk orang yang telah meninggal.

Sebab, doa itu diajarkan oleh Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad SAW.

"Semuanya berdoa," katanya, dikutip Kamis (28/7/2022).

Namun begitu, Gus Baha juga mengingatkan agar umat Islam tidak menanggapi pandangan bahwa ruh bisa pulang ke rumah tiap malam Jumat dengan cara berlebihan. Misalnya, dengan menyediakan rokok dan makanan, kesukaan si mayit semasa hidup.

Pasalnya, ritual semacam itu tidak ada sanad keilmuan dan tidak diajarkan. 

"Terkadang diberi gemblong, katanya kesukaan kakeknya, setelah digigit tikus, katanya kakeknya sudah pulang. itu tidak hanya terima dibid'ahkan, itu ngawur sekali," kata Gus Baha.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Anjuran Berdoa

Ilustrasi - Pemakaman jenazah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Pemakaman jenazah. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Perihal fenomena keyakinan roh pulang ke rumah, di beberapa wilayah Indonesia, terutama Jawa, ada puji-pujian yang pada intinya mengimbau agar umat Islam berdoa untuk leluhurnya.

Mengutip NU Online, pujian tersebut mengandaikan suara orang tua, sanak-saudara yang lebih dahulu meninggalkan kita. Mereka setiap malam jum’at mendatangi kediaman keluarga yang masih hidup meminta belas kasihan agar dikirim doa dan bacaan ayat-ayat al-Qur’an. Karena hanya itulah bekal tambahan untuk ruh yang telah berada di alam kubur.

Mengenai subtansi pujian tersebut ternyata memiliki dalil yang kuat dalam kitab I’anatuthalibin Juz II.

وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها

Keterangan dari hadis bahwa arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali

“wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku. Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada orang lain”.

Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian.

Ada pula hadis Rasulullah SAW, beliau bersabda ”Mayit itu di dalam kuburnya seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu doa dari anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Maka jika do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih baik dibandingkan dunia seisinya. Demikianlah keterangan tentang kondisi arwah yang selalu menjenguk rumah dan keluarganya di setiap malam hari,".

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya