Kronologi Meninggalnya Mahasiswa Ubaya saat Mendaki di Gunung Penanggungan

Mahasiswa berusia 20 tahun diduga meninggal karena kelelahan.

oleh Fauzan diperbarui 23 Jan 2022, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2022, 17:00 WIB
Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan (Sumber: Wikipedia)

Liputan6.com, Mojokerto - - Mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Surabaya (UBAYA) bernama Erfando Ilham Nainggolan, dilaporkan meninggal dunia saat mendaki Gunung Penanggungan di Kecamatan Trawas, Mojokerto, Minggu (23/01/2022). Mahasiswa berusia 20 tahun itu diduga meninggal akibat kelelahan. 

Berdasarkan data yang diterima Liputan6.com, Erfando menjalani Adventure Training Mahasiswa Pecinta Alam Ubaya bersama 11 mahasiswa lainnya via jalur Tamiajeng. Kegiatan tersebut digelar sejak 19 hingga 23 Januari 2022. 

Meninggalnya Erfando pun dibenarkan oleh Humas UBAYA, Hayuning Purnama. Dia menjelaskan bahwa jenazah mahasiswa asal Bulak Banteng Madya, Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran itu telah dibawa ke RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

"Saya Hayuning Purnama mewakili Ubaya menyatakan duka mendalam atas wafatnya mahasiswa kami di Fakultas Psikologi atas nama Erfando Ilham Nainggolan (20). Sekitar pukul 22.00 WIB tadi malam, adik Erfando kelelahan," kata Hayuning kepada wartawan, Minggu (23/1/2022). 

Masih kata Hayuning, panitia kemudian memanggil Tim Rescue dari Gunung Penanggungan untuk mengevaluasi korban dengan satu unit mobil Ambulans.Korban dievakuasi oleh petugas dan hingga ke Pos 1, korban yang masih semester 1 ini dinyatakan oleh tim kesehatan sudah meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit

"Saat ini, jenazah sudah berada di RSUD Mojosari dan akan diberangkatkan ke rumah duka. Demikian informasi sementara yang bisa saya sampaikan dan sekali lagi, saya mewakili UBAYA menyatakan duka mendalam atas berpulangnya mahasiswa kami, Erfando Ilham Nainggolan," katanya menegaskan.

Kronologi

20151006-Kabut asap
Ilustrasi jenazah.

Sebelum meninggal, Erfando dikabarkan sempat terjatuh beberapa kali. Akibatnya sejumlah bagian tubuh mahasiswa tersebut pun mengalami luka-luka ringan. 

Jefri, salah satu panitia pendakian dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa saat rombongan tengah dalam perjalanan turun ke Pos 4, Erfando tiba-tiba terpleset. Saat itu mahasiswa berusia 20 tahun itu pun langsung tak sadarkan diri. 

"Dia tidak sadar, mungkin terbentur sesuatu saat jatuh terpleset," terang Jefri. 

Mahasiswa lainnya pun berinisiatif untuk menggendong Erfando hingga mereka berhasil menemui petuga penjagaan jalur pendakian Gunung Penanggungan. Setelah kondisi Erfando diperiksa oleh tim medis, dia pun telah dinyatakan meninggal dunia. 

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menyebutkan bahwa Erfando sempat terjatuh sebanyak 3 kali saat hendak turun dari pendakiannya. Dugaan penyebab Erfando terjatuh pun karena kelelahan. 

"Pertama terpeleset terbentur batu dan luka lecet di jari dan tangan sebelah kiri. Kedua terkena kayu dan mengalami goresan di perut sebelah kiri dan ketiga kalinya korban sudah mengalami kondisi kurang sadar. Korban saat ini berada di rumah sakit," pungkasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya