Liputan6.com, Yogyakarta - Roti gembong menjadi jajanan yang populer di Yogyakarta. Namun rupanya roti gembong bukan berasal dari Yogyakarta.
Roti gembong merupakan roti jadul yang berasal dari Kutai, Kalimantan Timur. Dikutip dari berbagai sumber, nama gembong memiliki makna pendekar, jagoan, dan harimau
Namun ada pula yang mengartikan penamaan gembong berasal dari adonan roti yang menggembung sesaat sebelum dipanggang dalam oven. Konon, roti gembong merupakan kudapan keluarga Kerajaan Kutai Kertanegara.
Advertisement
Dulunya roti gembong menjadi jamuan atau kudapan kegemaran keluarga kerajaan dan para bangsawan. Di era Kerajaan Kutai, hanya kalangan tertentu yang bisa menikmati kelezatan roti gembong.
Baca Juga
Biasanya, mereka menyantap roti gembong sebagai menu sarapan, jamuan tamu penting, atau saat hari besar kerajaan. Seiring berjalannya waktu, baru lah roti ini dapat dinikmati masyarakat biasa.
Bahkan kini keberadaan roti gembong di Yogyakarta melebihi eksistensi roti sobek ini di tempat asalnya. Penampilan roti gembong layaknya roti sobek pada umumnya.
Roti lembut yang dibelah memanjang, kemudian diberi aneka isian dan toping. Bukan sembarang toping, pemberian isian dan toping roti gembong juga melimpah.
Tak heran ketika roti gembong digigit, bagian selainya bisa meluber ke samping. Namun isiannya tidak membuat enek. Rasa asli roti gembong adalah gurih manis, tanpa isian pun roti ini sudah menggugah selera.
Roti gembong bertekstur lembut ini. Roti gembong dijual mulai dari harga Rp 10.000-an saja. Harganya yang terjangkau membuat tak heran kalau jajanan manis ini sering cepat habis terbeli.
Roti gembong juga cocok untuk dijadikan pilihan oleh-oleh, roti gembong bisa bertahan 2 sampai 3 hari.
(Tifani)