Angka Kecelakaan Tinggi, Balai Teknik Perkeretaapian Ajak Masyarakat BERTEMAN

angka kecelakaan di perlintasan kereta api yang telah dihimpun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera bagian Barat sejak 2015 hingga Agustus 2022 sebanyak 180

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2022, 22:30 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2022, 22:30 WIB
Stasiun Kereta Api Divre II Sumbar.
Stasiun Kereta Api Divre II Sumbar. (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera bagian Barat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan meluncurkan kampanye aman saat melintasi jalur kereta api.

Kampanye tersebut diluncurkan dengan jargon Berhenti, Tengok Kanan Kiri Aman, Jalan (BERTEMAN) yang dikenalkan pada Forum Group Discussion (FGD) yang diadakan di salah satu hotel di Kota Padang, Sabtu, 20 Agustus 2022.

Di samping itu dengan konsep aman dan bagaimana bimbingan atau edukasi ini sampai ke masyarakat. Kesadaran dan edukasi kepada masyarakat dan stakeholder lainnya harus ditingkatkan.

Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulmafendi mengatakan, angka kecelakaan di perlintasan kereta api yang telah dihimpun oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera bagian Barat sejak 2015 hingga Agustus 2022 sebanyak 180.

Mengatasi hal itu, Ditjen perkeretaapian melalui Balai Teknik Perkeretaapian wilayah Sumatera Bagian Barat akan menutup 245 perlintasan tidak terdaftar, dari sekitar 388 perlintasan KA dari Padang sampai Pariaman.

Sementara Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengatakan, jalur-jalur kereta api yang ada di Sumbar berdampingan dengan perumahan penduduk yang sangat padat.

"Sehingga diperlukan kolaborasi antar sesama dengan kesepakatan bersama sehingga jadi komitmen pemprov dan kementerian sehingga kecelakaan bisa diminimalisir,” terangnya.

Mahyeldi berharap diskusi ini harus menghasilkan rencana jangka menengah dan jangka panjang dalam perkembangan kereta api di Sumatera Barat, baik untuk transportasi masyarakat atau untuk jalur-jalur wisata.

"Tidak hanya mengurangi jalur macet di Kota Padang, namun juga menghubungkan kota dan kabupaten yang ada di Sumbar, termasuk ke Sawahlunto, Solok, Padang Panjang, Kayutanam hingga ke Bukittinggi," jelasnya.

Kereta api nantinya menurut Mahyeldi juga mampu hadir mengurai kemacetan yang terjadi, terutama saat lebaran.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya