Cara Mencari Berkah dari Masalah Utang Piutang

Dalam kehidupan modern, urusan utang-piutang menjadi kompleks.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2023, 00:21 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2023, 00:21 WIB
KH Muhammad Fuad Riyadi ini saat mengisi Inspirasi Ramadan 2023 BKN PDI Perjuangan. (Liputan6.com/ ist)
KH Muhammad Fuad Riyadi ini saat mengisi Inspirasi Ramadan 2023 BKN PDI Perjuangan. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan modern, urusan utang-piutang menjadi kompleks. Ada proses tagih-menagih yang alot, ada laba tertentu yang dicari bahkan ada juga debt collector yang dilibatkan.

Tetapi, justru Gus Fuad Plered punya sudut pandang yang lain terkait utang-piutang ini. Ada sebuah rahasia hidup yang akan membuat hidup kita lebih bermakna dan lebih berkah.

"Berdoalah supaya kita itu bisa menjadi pemberi utang. Bukan menjadi orang yang berutang," ungkap pemilik nama lengkap KH Muhammad Fuad Riyadi ini saat mengisi Inspirasi Ramadan 2023 BKN PDI Perjuangan di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).

Menurut Gus Fuad Plered, utang-piutang seharusnya lebih tepat dinaungi lembaga sosial, bukan lembaga perdagangan. Sebab, nilai utamanya adalah saling menolong sesama manusia. Inilah rahasia hidup yang sering diabaikan.

"Tuhan itu senantiasa menolong seseorang kalau seseorang tersebut sering menolong saudaranya sesama manusia. Disinilah kunci hidup lebih berkah," terangnya.

"Kalau kita ingin hidup berkah dan rezeki makin luas, maka ketika kita ada rezeki dan ada orang yang butuh pinjaman ke kita, kita bagilah rezeki dari Tuhan itu. Kalau ada teman butuh pinjam ya pinjami," ucap Gus Fuad Plered.

Kiai yang juga seniman asal Bantul, Yogyakarta itu menjelaskan, ada beberapa hukum dan ilmu dasar saat kita terlibat di dalam urusan pinjam-meminjam ini. Yaitu, pemberi utang motivasi utamanya ingin membantu orang yang membutuhkan. Sedangkan penerima utang harus segera membayar.

"Lebih baik kalau kita meminjamkan, boleh ditagih tapi jangan terlalu keras. Orang yang utang itu wajib harus membayar. Kalau tidak mau membayar ya nanti bayar di akhirat," jelasnya.

Ia menyebut memberi utang itu nilainya lebih tinggi dari hadiah pemberian, karena dia diberikan kepada org yang membutuhkan. Kalau pemberian belum tentu orang membutuhkan.

"Saat uang yang kita pinjam belum kembali sesuai tenggat waktu maka ganjaran pahalanya luar biasa, hari per hari dihitung pahala shodaqoh sesuai nominal utang kita," imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya