Kumpul Komunitas Kini Jadi Makin Asyik Berkat Aplikasi Chatting

Sosial Netizen dan perkembangannya di Indonesia, dari ngobrol lewat chatting berkembang ke aktivitas nyata.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Nov 2014, 18:44 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2014, 18:44 WIB
Komunitas Sekarang Bisa Berkumpul Dengan Aplikasi Chatting
Sosial Netizen dan perkembangannya di Indonesia, dari ngobrol lewat chatting berkembang ke aktivitas nyata.

Liputan6.com, Jakarta Jakarta, 24 Oktober 2014. Bukan merupakan rahasia lagi orang Indonesia senang kumpul-kumpul. Terutama anak muda, sebelum era sosial media muncul, kumpul-kumpul dilakukan melalui Karang Taruna, Paguyuban ataupun kelompok yang berdasarkan kesamaan agama seperti Remaja Masjid dan  Perkumpulan Remaja Gereja. Dan saat ini kaum muda juga banyak yang membentuk kelompok atau klub dengan memanfaatkan sosial media.

Motifnya beragam, ada yang karena memiliki hobi yang sama, berada di area tempat tinggal yang sama, atau bahkan berasal dari daerah yang sama. Komunitas-komunitas ini tentunya menjadi aktivitas positif terutama untuk anak muda. Bukan hanya sekedar untuk ngobrol, tapi juga bisa untuk mengembangkan minat dan menambah jaringan, namun juga untuk penggalangan aksi sosial menjadi lebih mudah.

Social House (SoHo), komunitas yang awalnya hanyaterbentuk di fasilitas club salah satu aplikasi chatting BeeTalk untuk mengobrol,kini sudah melakukan aktifitas nyata. SoHo saat ini sudah memiliki lebih dari 100 orang anggota yang semuanya aktif.

“Sebenarnya SoHo (Social House) ini terbentuk tujuannya adalah sebagai rumah untuk kita (anggota) yang masing-masing punya kehidupan pribadi dan dan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Saya membuat SoHo ini bertujuan agar setiap orang yang punya masalah tidak punya waktu untuk bersosialisasi, bisa menghilangkan stress, bercanda dan berkenalan antara satu sama lain. Jadi memang benar SoHo adalah rumah untuk bersosialisasi” ujar Stevanus sebagai pencetus SoHo.

Club yang baru terbentuk 3 bulan ini telah berkembang menjadi 2 club, SoHo dan SoHo II akibat banyaknya orang yang ingin bergabung. Menurutnya hal ini dikarenakan mudahnya orang untuk mencari komunitas yang sesuai dengan minat dan bahkan aplikasinya ikut merekomendasikan club mana pengguna bisa bergabung. Saking aktifnya, Club ini bahkan telah melakukan kegiatan aksi sosial dengan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di Panti Asuhan. Ke depannya SoHo ini direncanakan juga akan menyeriuskan ke arah bisnis.

“Saya berencana ke depannya untuk mempererat kebersamaan anggota satu sama lain tidak hanya dengan cara berbagi dengan beberapa panti asuhan di luar, namun juga dengan membangun 1 badan usaha bersama-sama supaya mendapatkan penghasilan tambahan dari chatting, yaitu membuat “SoHo Realty” di bidang broker property. Jadi dengan keseimbangan antara berbagi dan mendapat penghasilan.”, papar Stevanus dengan semangat.

Tentunya komunitas SoHo ini adalah salah satu bentuk dari sekian banyak komunitas yang melakukan aktifitas yang positif dan membangun. Di era internet, terutama sosial media anak muda dapat dengan mudahnya mencari komunitas yang diinginkan. Bukan hanya untuk mengobrol atau berbagi informasi, sosial media memudahkan bagi negara untuk memaksimaslkan potensi anak bangsa melalui pemetaan minat dan bakat. Dengan melakukan pendekatan dan pengarahan ke arah yang positif, penciptaan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk memperkuat daya saing bangsa akan lebih mudah tercapai.

(Adv)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya