Liputan6.com, Jakarta Demam batu akik menginspirasi para pengrajin di wilayah Sumatera untuk menghadiri kontes yang digelar Forum Bersama Pemuda Mahasiswa Rumbai Peduli (Forbes PMRP) di Pekanbaru, Kepulauan Riau.
Sekitar 120 pengrajin batu akik dari berbagai provinsi di Sumatera akan berpartisipasi dalam kontes yang digelar selama sepuluh hari di di Stadion Rumbai, Pekanbaru. Mereka berdatangan dari Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kabupaten Riau, dan sebagainya.
Selain sebagai ajang pameran, pemasaran, dan pemersatu, kontes tersebut juga bertujuan memunculkan karya dan kreatifitas pengerajin batu akik terbaru, khususnya dari perut bumi Riau.
Advertisement
"Empat kategori yang dilombakan adalah kategori baru asli Riau, batu nasional polos, nasional bergambar dan bacan," Ketua Forbes PMRP Perdana Putra seperti yang dilansir dari laman AntaraNews, Kamis (12/3/2015).
Tak hanya menyelenggarakan kontes batu akik aja, tetapi Forbes PMRP juga mempersilahkan puluhan penekun Usaha Menengah Mikro (UMKM) untuk berdagang di halaman stadion.
"Semoga ini bisa membuka lapangan kerja baru bagi pemuda Pekanbaru," kata Walikota Pekanbaru, H. Firdaus S.T., M.T yang mengaku kagum pada kreatifitas para pemuda pengrajin batu akik tersebut.
Walikota Pekanbaru pun menambahkan apabila kontes tersebut sukses, ia berharap kontes tersebut bisa diselenggarakan pada tingkat tingkat nasional sehingga para pemburu batu akik dari seluruh Indonesia bisa berbondong-bondong mendatangi Pekanbaru.
Merebaknya demam batu akik menjadikan para penambang dan pengrajin batu ini juga mendulang sukses. Di wilayah Sumatra Barat, misalnya, Bupati Agam, Sumatera Barat, Indra Catri, mengatakan perputaran uang dari kerajinan batu akik di daerah itu setiap hari mencapai Rp 100 juta, yang berasal dari jual beli pengrajin batu akik sekitar 1.000 orang.
Wilayah Sumatra termasuk penghasil batu akik terbanyak dan terbesar di Indonesia. Setiap pelosok di wilayah ini bermunculan pengrajin batu akik dadakan. Informasi yang diperoleh, tambah Indra Catri saat pembukaan kontes batu akik tigo luak di Gor Rang Agam, awal pekan ini, sekitar 1.000 pengrajin batu akik yang ada di Kabupaten Agam. (Auf/Liz)