2 Desainer Indonesia Tembus Tokyo Fashion Week

Pada 17 Maret 2015, desainer muda Indonesia, Toton dan Restu Anggraini, menampilkan koleksinya di Tokyo Fashion Week.

oleh Bio In God Bless diperbarui 23 Mar 2015, 19:35 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2015, 19:35 WIB
Toton&Etu - Toyo Fashion Week Autumn Winter 2015
Foto: Japon Fashion Week Organization

Liputan6.com, Jakarta Kontribusi Jepang bagi perkembangan fesyen dunia tak dapat dipandang sebelah mata, nama-nama seperti Yohji Yamamoto, Kenzo Takada, Issey Miyake, Rei Kawakubo, Uniqlo, adalah wujud nyata kontribusi Jepang bagi industri fesyen. Dan siapa yang bisa menampik bahwa di Asia, Tokyo adalah kota fesyen dengan pengaruh yang kuat? Nama daerah Harujuku di Tokyo menjadi bagian dari kosa kata fesyen disebut `Harajuku Style`. Selain Paris, Milan, London dan New York, ajang Tokyo Fashion Week juga merupakan referensi penting para pelaku industri fashion internasional.Setiap tahun, Japan Fashion Week Organization menggelar 2 fashion week, yaitu di bulan Maret dan Oktober, yang berpusat di Shibuya Hikarie dan Mercedez-Benz Connection.

Toton dan Restu Anggraini dengan label Etu, 2 desainer yang tergabung dalam program Indonesia Fashion Forwardmenampilkan rancangan-rancangannya di Tokyo Fashion Week Autumn Winter 2015 pada Selasa, 17 Maret 2015. Kurasi Ketat suksesdilalui oleh Etudan Toton hingga bisa tampil di Tokyo Fashion Week yang diselenggarakan pada 16-21 Maret 2015.

Partisipasi dua desainer muda Indonesia ini merupakan wujud kerjasama Jakarta Fashion Week dan Japan Fashion Week Organization di Tokyo Fashion Week untuk kedua kalinya.Keberhasilan kedua desainer menembus salah satu ajang fashion bergengsi kelas dunia ini, tak lepas dari andil program Indonesia Fashion Forward yang membina para desainer muda yang siap membawa nama Indonesia ke pentas internasional.


(Foto by Japon Fashion Week Organization - 2 kiri: Toton, 2 Kanan: Etu)

Di Tokyo Fashion Week, Totonmenampilkan inspirasi motif batik tumpal dari Jawa Tengah dan pola tato dayak. Ia pun mewarnai karyanya dengan aksesori pahatan kayu ala Bali. Desainer jebolan Parsons New School of Design, New York, ini memang kerap mengangkat material yang terinspirasi dari budaya Indonesia di ajang internasional.

Pada tahun lalu, ia mengusung tenun sengkang dari Sulawesi Selatan untuk koleksinya di Paris Fashion Week.Sementara itu, seperti dikutip dari rilis media yang diterima Liputan6.com, koleksi Etu di Tokyo Fashion Week mengekspresikan hasrat dan kepribadian wanita modern. Etu mengkombinasikan material terpilih dengan desain elegan.

Program Indonesia Fashion Forward digagas Jakarta Fashion Week bekerja sama dengan British Council dan didukung oleh Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Dalam program ini, para desainer diarahkan agar siap menguasai pasar lokal dan menembus pasar global. Para desainer di program ini tidak hanya dibimbing untuk mempertajam kemampuan kreativitas dalam berkarya. Para pakar fashion dari Center for Fashion Enterprise, London, juga memandu para peserta program agar memahami aspek-aspek penting dalam menjalani bisnis fashion, seperti business planning, finansial, hukum, costing and pricing, strategi penjualan, pemasaran dan humas.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya