Liputan6.com, Jakarta Toko Oen merupakan salah satu restoran tertua milik keluarga Oen yang masih dijalankan dan dikelola oleh keturunannya langsung. Dirintis sejak 1910 di Yogyakarta, pendiri Toko Oen, Liem Gien Nio juga membuka restoran lainnya di tiga tempat berbeda, yaitu di Jakarta, Malang, dan Semarang. Namun restoran yang masih bertahan hingga kini hanya Toko Oen yang ada di Semarang.
Berdiri sejak 16 April 1936, Toko Oen Semarang berdasarkan catatan riwayatnya pernah mengalami beberapa kali perubahan. Mulai dari toko roti, menjual minuman, kemudian berubah menjadi restoran dengan menu sederhana, dan akhirnya berubah kembali menjadi restoran lengkap dengan toko roti, kue, dan es krim sekaligus.
Toko Oen Semarang berlokasi di Jalan Pemuda No 52, Semarang, menempati gedung tua dengan dekorasi klasik yang masih dipertahankan hingga sekarang. Saat kunjungan Tim Liputan6.com, yang ditulis pada Rabu (17/6/2015), suasana klasik era kolonial masih kental terasa, termasuk pada bangku dan meja yang digunakan. Bagian depan Toko Oen dipenuhi oleh berbagai toples yang berisi cookies dengan cita rasa dan tekstur yang klasik.Â
Advertisement
Saat ini Toko Oen Semarang dikelola oleh Yenny Megaputri, salah seorang cucu dari pendiri Toko Oen, Liem Gien Nio. Yang menarik, di tahun 2000, Toko Oen telah berhasil membuka cabangnya di Kota Delft dan Den Haag, Belanda.
Meski menyajikan berbagai kuliner klasik khas zaman kolonial, seperti cookies, apetizer, salad, dan pasta, namun Toko Oen terkenal dengan cita rasa eskrimnya yang lezat. Es krim Toko Oen mempunyai beberapa varian rasa utama, yaitu Tutti Frutti, Shymphony Ice Cream, Napolitaine Ice Cream, dan Chipolata Ice Cream. Berkunjung ke Toko Oen, lebih dari sekadar menikmati suasana restoran yang klasik, tetapi juga menjadi jawaban atas rasa penasaran akan cita rasa es krim legendaris Indonesia. (Ibo/Igw)
Â
Â
Â