Anda Memang Butuh Liburan, Ini yang Dikatakan Ilmu Pengetahuan

Orang yang jarang liburan terbukti mudah terkena penyakit kronis, kenapa?

oleh Annissa Wulan diperbarui 02 Jun 2016, 08:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2016, 08:30 WIB
Liburan
Orang yang jarang liburan terbukti mudah terkena penyakit kronis, kenapa?

Liputan6.com, Jakarta Anda masih mencari alasan untuk berlibur? Sebuah laporan dari Transamerica Center for Retirement Studies menyarankan bahwa Anda harus berhenti untuk menunggu dan merencanakan liburan sekarang juga. Meta analisis dari beberapa studi menemukan bahwa menggunakan sedikit waktu untuk keluar dari rutinitas sehari-hari dapat meningkatkan kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.

Dilansir dari foodandwine, Senin (30/5/2016), para peneliti mengumukan bahwa wanita yang jarang melakukan liburan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk terkena serangan jantung atau mengalami kematian akibat penyakit kronis, daripada mereka yang bisa berlibur paling tidak dua kali dalam setahun.

"Liburan adalah kebiasaan yang sangat penting untuk meningkatkan kesehatan otak dan membangun ketahanan hidup. Liburan menantang otak dengan pengalaman, keadaan, dan lingkungan yang baru," kata Dr Paul Nussbaum selaku presiden dan pendiri Brain Health Center.

Wanita yang jarang liburan lebih banyak kemungkinan untuk terkena penyakit kronis dan meninggal dunia. Sumber : mydomaine.com

Jika Anda tidak dapat meluangkan banyak waktu untuk liburan, jangan khawatir. Sebuah survei menemukan bahwa efek stres akibat kurangnya liburan hanya bertahan paling lama dua hari.

Sekarang Anda bisa langsung menentukan tujuan liburan Anda, bukan?

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya