Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang tergolong pekerja, pastilah pernah bertemu atau bahkan berurusan dengan orang-orang agresif . Keagresifan tersebut muncul ketika seseorang merasa perlu melindungi kepentingan mereka atau berjuang mendapatkan sesuatu bahkan sampai mengorbankan orang lain.
Ada beberapa cara untuk mengenali orang-orang agresif, seperti jika mereka mengganggu atau bahkan berbicara dengan nada keras agar Anda tidak berbicara. Selain itu, mereka tidak mengizinkan Anda untuk memberikan sudut pandang atau masukan. Mereka pun merupakan orang-orang yang sangat bersemangat, khususnya dari aspek emosional sehingga mampu menyerap energi Anda sampai merasa lelah.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti dilansir dari Brightside.me pada Jumat (23/6/2016), Liputan6.com merangkum 5 langkah efektif untuk mengusai seni berurusan dengan seseorang yang agresif.
Advertisement
1. Tetap tenang
Memadamkan api dengan api hanya akan memperburuk keadaan dan memicu terjadinya agresi yang lebih besar pada orang lain. Salah satu caranya adalah tetap tenang, bahkan ketika Anda juga merasa marah pada tindakan orang tersebut. Beberapa cara untuk tetap tenang, seperti ambil napas dalam-dalam, minumlah segelas air, dan berpikir panjang akan dampak jika Anda meladeni orang agresif.
2. Menunjukkan keagresifan mereka
Jika Anda sedang menghadapi orang agresif jangan berpura-pura seperti hal tersebut tak pernah terjadi. Namun, Anda bisa menunjukkan ketidakterimaan pada keagresifan orang tersebut dengan pertanyaan yang empati. Salah satu contoh dengan "bisa tolong turunkan nada suara Anda? atau "saya mengerti hal ini memang menjengkelkan". Jika Anda mengucapkan hal tersebut sejak awal akan membantu menyingkirkan ketidaksadaran akan agresivitas yang mereka miliki.
3. Berempati
Menempatkan diri pada posisi orang lain dan mencoba untuk memahami alasan mengapa ia menjadi agresif. Agresi merupakan reaksi alami untuk melindungi kepentingan orang yang agresif tersebut. Dengan mencoba memahami perasaan mereka, Anda bukan mengalah, tetapi lebih bisa memilih informasi yang sebenarnya ingin disampaikan tanpa menyinggung hal-hal prinsipnya.
4. Bersikap tegas
Mungkin terdengar kontradiktif antara Anda harus berempati dan tegas. Memahami posisi orang lain bukan berarti Anda membiarkan mereka agar tetap agresif. Menjaga suara rendah dan stabil akan menunjukkan kepercayaan diri dan tak akan memicu orang lain untuk berbicara lebih keras pada Anda. Berbicara dan bersikap sesuai pendirian Anda tidak akan memungkinkan orang untuk memonopoli diskusi. Tetap hormat dan meminta hal yang sama sebagai alasannya.
5. Fokus
Jika seseorang telah dikuasai oleh emosi, mereka dengan mudah melupakan masalah atau bahkan membuatnya semakin melebar. Dengan percakapan yang fokus pada hal-hal penting sesuai dengan fakta, Anda membantu orang tersebut kembali untuk berpikir dan bernalar.