Liputan6.com, Jakarta Saat rumah kotor karena terpapar debu, kita mengetahui cara membersihkannya. Tapi bagaimana jika udara rumah yang kotor, bagaimana membersihkannya? Tanpa disadari polusi udara tak hanya ditemukan di jalan raya, melainkan dalam rumah kita.
Badan Perlindungan Lingkungan AS menganjurkan kita untuk meningkatkan kualitas udara di rumah sedini mungkin. Sebab jika dibiarkan akan meningkatkan risiko kanker, sakit paru-parum dan asma seperti yang dijelaskan Max Sherman ilmuwan dari Lawrence Berkeley National Laboratory, Universitas of California.
Berikut ini beberapa polutan udara yang paling sering ditemukan di dalam rumah dan cara untuk kembali membersihkan udara sehingga bisa bernapas lebih mudah seperti melansir dari foxnews.com, Rabu (16/11/2016).
Advertisement
Furnitur, lantai, dan penyegar udara
Bahan untuk lantai kayu yang terbuat dari kayu asli atau serbuk kayu menjadi penyumbang bahan kimia di rumah. Senyawa kimia formaldehida ditemukan dalam larutan lantai kayu.
Jika dibiatkan terlalu lama, paparan senyawa kimia tersebut dapat menyebabkan iritasi tenggorokan, asma, serta gangguan neurologis. Bahkan dalam jangka waktu lama, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker.
Selain senyawa kimia formaldehida, banyak produk rumah tangga memancarkan senyawa organik yang mudah menguap atau VOC (volatile organic compound). VOC biasa ditemukan pada karpet, bahan kain, penyegar udara, parfum, dan sampo.
Sebaiknya ketika kita membeli furnitur, karpet, atau membuka plastik pembungkus, lindungi diri dengan masker. Bersihkanlah titik pusat bau produk yang baru dibeli dan pastikan berada di ruangan dengan sirkuasi udara untuk membuang senyawa kimia dengan cepat.
Memasak dan Mandi
Setiap kali kita memasak sarapan atau mandi, kemungkinan sedang menciptakan polusi yang dapat mengganggu kesehatan. Suhu tinggi memasak menghasilkan akrolein, racun yang membuat iritasi mata, hidung, dan hidung. Menghirup akrolein, meski tidak tahu berapa banyak kadarnya dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
"Jika hanya mendidihkan air, masih bisa dikatakan polusi tingkat rendah. Tapi kalau memanaskan minyak hingga menimbulkan asap itu polusi tingkat tinggi. Kami tidak bisa memastikan ini adalah hal yang mematikan, tetapi cukup berbahaya," jelas Max.
Sementara polusi lain saat mandi adalah kelembapan ruangan akan menumbuhkan jamur dan lumut. Sebab itu pastikan kamar mandi kita mempunyai ventilasi yang baik.
(M. Andreas)