Liputan6.com, Jakarta Teater menjadi sebuah seni yang menggabungkan antara fisik dan mental, sehingga mampu mendukung proses belajar bagi para pesertanya. Untuk itu, Teater Djarum bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus menggelar Festival Teater Pelajar (FTP) se-Kabupaten Kudus. Diselenggarakan di Gor Djarum Kaliputu, Kudus, festival ini berlangsung 19-20 November 2016.
"Menyaksikan penampilan teater pelajar peserta FTP. adalah menyaksikan anak-anak bangsa mengolah dan menunjukkan kreativitasnya di atas panggung. Penampilan para peserta terus meningkat kualitasnya, seringkali juri terperangah karena penampilan mereka yang memukau," kata Oey Riwayat Slamet, Koordinator Teater Djarum.
Baca Juga
FTP sendiri merupakan program tahunan untuk siswa-siswi SMP dan SMA dari Kabupaten Kudus yang mempertandingkan berbagai kelompok teater yang ada di sekolah. Gelar yang diperebutkan juga bergengsi seperti teater terbaik, sutradara terbaik, pemeran utama terbaik, pemeran pembantu terbaik, dan penata artistik terbaik.
Advertisement
Terbagi dalam dua tahapan, FTP 2016 mengadakan tahapan seleksi dan tahapan final. Para juri menyaksikan seluruh pertunjukan 37 kelompok teater yang akhirnya memutuskan 9 teater terbaik yang pantas maju ke babak final. Berbeda dari tahun sebelumnya yang menggunakan naskah dari panitia, peserta FTP 2016 dibebaskan menulis sendiri naskah mereka dengan mengadopsi berbagai cerita daerah di Indonesia.
"Kami memberikan kesempatan pada kelompok teater untuk mengolah dan menulis sendiri naskah pertunjukannya untuk memberikan ruang dan kesempatan belajar. Tentunya daya kreatifitas mereka akan semakin memperlihatkan potensi yang ada di setiap peserta," ungkap Oey.
Akhirnya terpilihlah beberapa pemenang dari tingkat SMP dan SMA. Untuk teater terbaik, pilihan juri jatuh pada kisah "The Legend of Malin Kundang" dari Teater NSA, SMP 3 Satu Atap Gebog. Sedangkan dari SMA, "Selat Pemisah" yang dibawakan oleh Teater Apotek, SMK Duta Karya berhasil memikat perhatian juri.