Libatkan Pelajar dan Perbankan, Terobosan Pemkot Semarang Dukung Swasembada Pangan

Penerapan pertanian terpadu mencakup budidaya tanaman secara hidroponik, ternak ikan, pembibitan, pemanfaat maggot sebagai pakan ternak ikan lele, hingga pengelolaan halaman SMP Negeri 16 Semarang

oleh Felek Wahyu diperbarui 17 Jan 2025, 22:02 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 21:54 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat jadi tentor pendidikan pertanian bagi pelajar SMP N 16, Jumat (17/01/25). (Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat jadi tentor pendidikan pertanian bagi pelajar SMP N 16, Jumat (17/01/25). (Foto: Liputan6.com/ Felek Wahyu)... Selengkapnya

Liputan6.com, Semarang - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah terus lakukan pemberdayaan sektor pertanian di kota metropolitan, termasuk dengan menggandeng pelaku usaha dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Pemkot Semarang bekerja sama dengan Bank Jateng Cabang Semarang memberikan sejumlah bantuan pertanian berupa green house, rumah bibit, dan rumah kompos kepada SMP Negeri 16 Semarang, Jumat (17/01/25).

Bantuan CSR diberikan dalam rangka mengoptimalkan luasan lahan guna mendukung swasembada pangan di pemerintahan Presiden Prabowo.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan itu bertujuan untuk mengenalkan dunia pertanian terpadu kepada pelajar.

"Mengajak anak terjun langsung ke dunia pertanian terpadu sekaligus bersiap menuju ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan 2027 yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," kata Mbak Ita, sapaan Wali Kota Semarang.

Dia memaparkan penerapan pertanian terpadu mencakup budidaya tanaman secara hidroponik, ternak ikan, pembibitan, pemanfaat maggot sebagai pakan ternak ikan lele, hingga pengelolaan halaman SMP Negeri 16 Semarang dengan menanam berbagai jenis tanaman keras.

"Selain itu, yang tidak kalah penting yakni komposting daun. Anak-anak belajar mengolah daun-daun kering di wilayah sekolahan menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan," lanjut Wali Kota Semarang.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Anak Muda Tekuni Pertanian

Mbak Ita menambahkan, selain pemahaman mengenai pertanian terpadu, kegiatan juga bertujuan untuk membangkitkan gairah bertani bagi para siswa SMP Negeri 16 Semarang.

"Harapannya dengan diselenggarakannya kegiatan ini akan memancing kecintaan anak-anak untuk menekuni dunia pertanian, untuk cinta pada pertanian kita, dan mau terjun sebagai petani muda," tutupnya.

Wilayah pertanian di Kota Semarang secara geografis menjadi sabuk pembatas dengan sejumlah kabupaten. Disisi timur, pertanian menjadi batas dengan Kabupaten Demak. Di wilayah Mangkang dan Gunungpati, pertanian juga menjadi batas kota dengan Kabupaten Kendal di sisi barat kota Semarang.

Sedang disisi selatan, pertanian juga menjadi sabuk penghubung Kota Semarang dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Demak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya