2 Sate Klatak Legendaris di Yogyakarta Ini Patut Anda Coba

Ada dua nama penjual sate klatak yang akhir-akhir ini cukup sering diperbincangkan, yaitu Pak Pong dan Pak Bari, yuk kita intip ulasannya.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Des 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 02 Des 2016, 17:30 WIB
2 Sate Klatak Legendaris di Yogyakarta Ini Patut Anda Coba
Ada dua nama penjual sate klatak yang akhir-akhir ini cukup sering diperbincangkan, yaitu Pak Pong dan Pak Bari, yuk kita intip ulasannya.

Liputan6.com, Jakarta Sejak sate klatak mulai populer, penjual hidangan unik ini mulai muncul di mana-mana. Mereka yang menjual sate kambing, hampir pasti akan menambahkan sate klatak ke dalam menunya. Namun, ada dua nama penjual sate klatak yang akhir-akhir ini cukup sering diperbincangkan, yaitu Pak Pong dan Pak Bari. Good Indonesian Food (GIF) pun memutuskan untuk mencari tahu mana yang paling enak.

Sate Klatak Pak Bari

Sejak muncul sebagai salah satu getaway scene Cinta dan Rangga dalam film Ada Apa dengan Cinta 2, warung sate yang terletak di dalam Pasar Jejeran, Pleret, Bantul ini ramai dikunjungi pembeli. Meja kayunya pun memberi sentuhan tersendiri untuk interior warung yang semi terbuka ini. Kalau meja penuh, Anda bisa memilih duduk lesehan di tikar-tikar yang telah disediakan. Tidak perlu menunggu lama, seporsi sate klatak segera terhidang, bisa dimakan begitu saja atau dengan nasi. Kuahnya juga gurih.

Satenya agak asin dan alot, bahkan untuk bagian dagingnya sekalipun. Perlu direndam terlebih dulu di kuah untuk melarutkan rasa asinnya. Pilihan menu makanan dan minumannya tidak terlalu banyak sehingga Anda yang kurang suka sate kambing dan ingin mencoba menu lain terpaksa gigit jari.

Jl. Kedaton, Pleret, Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta
Buka setiap hari, pukul 18.30-01.00 WIB

Sate Klatak Pak Pong

Ada dua nama penjual sate klatak yang akhir-akhir ini cukup sering diperbincangkan, yaitu Pak Pong dan Pak Bari, yuk kita intip ulasannya.

Warung sate klatak Pak Pong cukup luas karena terdiri atas beberapa area: area dalam, saung, dan semi terbuka. Pelayannya pun banyak sehingga pengunjung tidak perlu menunggu pesanan terlalu lama. Dagingnya empuk dan gurih, tidak sekadar asin. Bagi yang tidak suka lemak dan kulit, bisa minta disisihkan.

Pengunjung membludak saat akhir pekan sehingga untuk mendapatkan satu porsi sate klatak Anda harus menunggu selama satu jam. Hal ini bisa membuat pengunjung urung mencoba dan memutuskan untuk pulang. Saran kami, datanglah pagi hari saat warung baru buka kalau ingin makan dengan tenang. Satu hal lagi yang disayangkan, kuah sate klataknya agak sedikit hambar.

Dengan atau tanpa nasi, sate klataknya enak untuk dinikmati. Dagingnya yang gurih dan empuk membuat saya kangen untuk mencicip lagi saat kembali ke Yogyakarta nanti.

Jl. Imogiri Timur KM. 10, Wonokromo, Pleret, Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta
Buka setiap hari, 10.00-00.00 WIB

Simak perang antar restoran lainnya di sini

Good Indonesian Food 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya