Wisatawan Tiongkok Banjiri Manado di November-Desember 2016

Program wisata North Sulawesi Christmas Festival memang ramai diburu wisatawan. Sensasi merayakan Natal di daerah tropis ternyata banyak dis

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2016, 12:51 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 12:51 WIB

Liputan6.com, Jakarta Baru setengah jalan, program wisata North Sulawesi Christmas Festival sudah bersiap-siap menutup tahun 2016 dengan happy ending. Puluhan even menarik yang digelar sebulan penuh itu terbukti menyedot banyak wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara. Daya beli masyarakat ikut terangkat. Ekonomi lokal di Sulut pun ikutan bangkit dan berkembang pesat.

“CEO Commitmen Gubernur Olly Dondokambey patut diacungi dua jempol. Hanya komitmen gubernur dan bupati yang kuat, yang bisa mengubah wajah daerahnya menjadi destinasi wisata kelas dunia. Peran pimpinan daerah itu paling besar dibandingkan dengan seluruh 14 pilar dan 4 main pilar wi WTTCI (World Tourism and Travel Competitiveness Indext) itu. Dan itu terbukti di Manado,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.

Sampai-sampai, Presiden Joko Widodo berniat hadir dalam peringatan Natal dan Tahun Baru 2016 di Manado. Presiden juga sudah berkali-kali ke Manado, sampai berjalan-jalan ke mall, membeli sepatu produk lokal, sekaligus mengecek seberapa siap Manado dalam menerima lebih banyka wisman lagi. Presiden sangat paham, bahwa turis China itu hobi belanja, makan atau kuliner dan pantai-pantai.

Akhir tahun 2015 lalu, Presiden Joko Widodo mengajak Menpar Arief Yahya keliling Raja Ampat, Papua untuk melihat keindahan landscape dan bawah laut yang paling bagus di dunia versi CNN itu. Sebelumnya, merayakan Natal Nasional di Larantuka, NTT sekaligus menengok Labuan Bajo, Komodo. Tahun ini di Danau Toba Sumatera Utara dan Manado Sulut.

Program wisata North Sulawesi Christmas Festival memang ramai diburu wisatawan. Sensasi merayakan Natal di daerah tropis ternyata banyak disukai wisnus dan wisman. Santa Claus Anak, Opening Christmas Festival dan konser musik yang digelar 4 Desember 2016 diserbu ribuan wisatawan. Wisman Tiongkok yang belakangan rajin plesiran ke Sulawesi Utara, wisman Korea hingga wisman Jepang juga tak ragu ikutan nimbrung di tengah acara.

Christmas Chess pada 7-8 Desember juga ikutan diburu wisnus dan wisman. Begitu juga dengan Choir Competition pada 9-10 Desember 2016 di Mantos.Golden Memories Battle pada 9-10 Desember di Marina Plaza juga tak kalah hebohnya. Begitu juga dengan Fashion On The Street, 10 Desember 2016 serta 1st Anniversari Damn! I Love Indonesia di Manado yang menghadirkan owner Damn! I Love Indonesia, Daniel Mananta dan Artis Fero Walandouw. “Kota Manado penuh lautan manusia. Sangat terasa dampaknya di pasar dan industri pariwisata," terang Kadispar Sulawesi Utara Happy Korah, Selasa (13/12).

Geliat ekonomi Sulawesi Utara dari pariwisata memang terlihat sangat bergairah. Pertumbuhan Ekonomi (PE) Sulut pada triwulan tiga menyentuh angka 6,01 persen. Walau berada di bawah PE Sulawesi Selatan (7,9 persen), namun angka tersebut melampau PE nasional yang hanya 5 persen. Korah yakin, pada triwulan empat, ekonomi Sulut masih akan merangkak naik hingga menyentuh 6,6 persen. “Pendorong utamanya ya pariwisata. Kami jadi makin semangat karena dampak dari even yang kami gelar berimbas sangat positif. Semua semakin jelas, makin terarah, dan terukur,” ungkapnya.

Saat ini, masih ada Lomba Musik Kolintang yang bisa dinikmati 14 Desember 2016 di Cafe Pirates. Ada juga Lomba Musik Bambu, 15 Desember 2016 (Cafe Pirates), Christmas Band Competition, 16-17 Desember 2016 (Marina Plaza), Parade Kendaraan Hias, 17 Desember 2016, (Kota Manado), Christmas Vocal Group Competition, 18 Desember 2016 (Marina Plaza), Festival Maengket dan Kabasaran 19-20 Desember 2016 (Marina Plaza), Christmas Masamper Competiton, 22 Desember 2016 (Marina Plaza), serta Pohon Natal Terbesar, 28 Desember 2016 (Megamas).

Lanjutan even heboh lainnya adalah Kue Natal terbesar, 28 Desember 2016 (Megamas), Pawai Santa dan Malaikat Natal, 28 Desember 2016 (Mantos), Ibadah Natal Nasional, 28 Desember 2016 (Lapangan Maesa Tondano), Christmas Theatre 28,29,30 Desember (Cafe Pirates),Christmas Horse Sport dan Roda Sapi, 29-30 Desember 2016 (Paniki). Semua even tadi akan diakhiri dengan Malam Old and New, 31 Desember 2016 di Marina Plaza. “Silahkan datang.Kami siap menyambut setiap tamu dengan layanan terbaik,” ungkap Korah.

Untuk penyambutan tamu yang ingin merasakan sensasi Natal di daerah tropis, layanan Sulawesi Utara memang tak perlu diragukan lagi. Sepanjang 2016 ini, 40.000-an wisman yang berkunjung ke daerah ini umumnya mengacungi dua jempol untuk Sulawesi Utara. Tak heran, pada Desember 2016 ini, hampir 100 persen hotel dan resort di seluruh Sulawesi Utara sudah fully booked hingga akhir tahun. “Suasananya sudah hampir mendekati Christmas in the Tropic di Singapura. Pengalaman merayakan Natal di daerah tropis ternyata banyak disukai wisman Tiongkok serta wisatawan dari daerah dingin dan bersalju seperti Korea dan Jepang,” jelas Korah.

Dia optimistis, agenda ini akan menarik sekitar 10.000 wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Imbasnya, ekonomi Sulawesi Utara pun akan tumbuh. “Kalau kita kalkulasi, setiap wisatawan kira-kira menghabiskan Rp4 juta saat berada di sini. Berarti even ini akan menghasilkan keuntungan Rp40 miliar. Tentu jumlah yang besar ini akan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Sulut.Hotel, rental mobil, pertanian, industri makanan, UMKM, semua akan terkena dampaknya,” ungkapnya. (*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya