Liputan6.com, Jakarta Perempuan memiliki hak untuk berkontribusi di segala bidang dan berprestasi. Kontribusi besar ini disadari perlu diapresiasi. Karenanya Liputan6.com menganugerahi enam perempuan berprestasi di bidangnya masing-masing dalam Perempuan Hebat 2017.
Setiap penerima anugerah ini tidak hanya berprestasi di lingkungan sendiri, tetapi juga mampu berbicara di dunia internasional. Sehingga nama Indonesia makin dikenal lebih banyak negara.Â
Anda pun dapat memetik inspirasi dari mereka. Yuk, berkenalan dengan enam perempuan hebat ini.
Advertisement
Puspa Arum Sari
Ia menjadi salah satu pesilat perempuan terbaik Indonesia. Ia pernah memenangi Kejuaraan Dunia pada 2016 mengalahkan Vietnam. Ia memulai karirnya sejak usia 10 tahun. Kini ia mengincar tiga ajang penting yang akan dihadapi dalam dua tahun mendatang, yaitu SEA Games 2017, Kejuaraan Dunia 2017, dan Asian Games 2018.
Di dunia pencak silat yang kebanyakan laki-laki, ia mengaku sempat diremehkan. "Tapi santai aja. Jadi motivasi bagi saya, jadi penasaran," ucap perempuan 24 tahun ini.
Maria Sulistyani
Maria Sulistyani
Seniman asal Yogyakarta ini dengan Papermoon Puppet Theater ini pernah tampil di Kennedy Center, AS. Ria, sapaan Maria, menceritakan salah satu sejarah kelam Indonesia melalui wayangnya. Pada 2015 ia juga pernah tampil di Royal Festival Hall, Southbank, London.
"Impian saya ingin membawa Papermoon keliling Indonesia. Karena karya ini sangat dihargai di luar negeri, harusnya di negeri sendiri bisa juga," kata Ria.
Advertisement
Made Tri Ari Penia Krenowati
Made Tri Ari Penia Krenowati
Sejak kuliah di jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) ia sudah aktif meneliti. Kini aktivitas itu telah menjadi bagian hidupnya. Beberapa penelitian yang telah dan sedang dilakukannya yakni produksi green xilitol. Pengolahan biomassa limbah kelapa sawit secara terpadu menjadi bioetanol dan bahan-bahan kimia yang bernilai.
"Jangan sampai bahan yang ada di sini kita harus menanyakan ke orang luar yang tidak memiliki sumber dayanya. Makanya saya memanfaatkan apa yang ada di sini untuk dibuat produk yang lebih bermanfaat," ujarnya.
Kapten Pnb Fariana Dewi Djakaria Putri
Kapten Pnb Fariana Dewi Djakaria Putri
Sosok kelahiran Sumatera Barat pada 1982 ini menjadi penerbang helikopter perempuan pertama. Berkarir di tengah-tengah dunia laki-laki tak membuat nyalinya surut. Ia bertekad membuktikan bahwa perempuan bisa setara dengan laki-laki.
"Dari kemampuan dan psikologi, saya layak untuk mendapatkan posisi itu. Maka saya akan terus memberikan yang terbaik untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan kepada saya," ujarnya.
Advertisement
Helga Angelina Tjahjadi
Helga Angelina Tjahjadi
Meski bergerak dalam dunia Food and Beverages, bisnis restoran yang dijalaninya masuk dalam konsep wirausaha sosial. Selain menjual makanan sehat, Helga juga bercita-cita besar untuk bisa memberdayakan petani lokal dan wanita dalam produksinya.
"Saya pernah sakit kronis yang hanya bisa disembuhkan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Ini titik balik saya untuk membuat usaha ini dan memperdayakan petani lokal dan wanita," ucapnya.
Sophia Hage
Sophia Hage
Selain aktif sebagai dokter, perempuan ini juga sangat peduli pada korban kejahatan seksual. Ia mendirikan sebuah organisasi yang melaksanakan kelompok dukungan dan advokasi bagi penyintas kekerasan seksual serta mengedukasi masyarakat terkait isu tersebut. Yayasan tersebut diberi nama Yayasan Lentera Sintas.
"Kekerasan seksual dianggap tabu, bahkan pendidikan seksual juga. Tak heran korban terus bertambah. Â Makanya kita harus berbuat sesuatu," kata dia.
Advertisement