Tren Media Sosial Dongkrak Kemajuan Bisnis Kecantikan

Maraknya tren kecantikan yang dipopulerkan beauty influencer di media sosial ikut mendongkrak perkembangan bisnis kecantikan.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 02 Mei 2017, 14:06 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2017, 14:06 WIB
Maraknya tren kecantikan yang dipopulerkan beauty influencer di media sosial ikut mendongkrak perkembangan bisnis kecantikan.
Maraknya tren kecantikan yang dipopulerkan beauty influencer di media sosial ikut mendongkrak perkembangan bisnis kecantikan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tergoda membeli lipstik karena unggahan beauty influencer di Instagram? Atau tertarik mewarnai rambut karena menonton video tutorial beauty vlogger? Hal itu lumrah terjadi pada masa kini, sebab media sosial berperan besar dalam mempengaruhi konsumen di dunia kecantikan.

Perilaku unik konsumen di Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti budaya, cuaca, konsumsi makanan serta populasi generasi muda juga membuat industri kecantikan semakin menggeliat.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 menunjukkan, jumlah generasi milenial berusia 18-30 tahun di Indonesia mencapai 24 persen dari keseluruhan populasi. Milenial sehari-hari berkomunikasi melalui media sosial dan telah menciptakan tren baru melalui digitalisasi.

Fenomena munculnya selebritas baru di bidang kecantikan yang berpengaruh di media sosial atau lebih sering disebut sebagai beauty influencer telah turut pula memajukan industri kecantikan.

Tak heran dalam 10 tahun terakhir industri kecantikan dan perawatan pribadi di Indonesia bertumbuh rata-rata 12 persen dengan nilai pasar mencapai sebesar Rp 33 triliun di 2016. Bahkan di 2020, industri kecantikan di Indonesia diprediksi mengalami pertumbuhan paling besar dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Setelah lebih dari 38 tahun mengembangkan industri kecantikan di Indonesia, L’Oréal kembali menekankan komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan industri kecantikan dengan didukung oleh merek-merek ternama terutama pada kategori perawatan kulit, perawatan rambut, dan tata rias.

"Tingginya indeks kepercayaan konsumen untuk melakukan pembelian serta didukung oleh peningkatan kesadaran akan tren kecantikan dan perawatan diri melalui internet dan media lainnya, telah menjadikan perawatan kecantikan sebagai bagian penting dari rutinitas masyarakat sehari-hari baik perempuan atau laki-laki," ujar Umesh Phadke, Presiden Direktur L’Oréal Indonesia belum lama ini di Jakarta.

Pertumbuhan konsumen sebesar rata-rata 3 juta orang setiap tahunnya menjadikan industri ini sangat menjanjikan kini dan seterusnya. Untuk itu L’Oréal menempatkan Indonesia pangsa prioritas di Asia bersama Tiongkok dan India.

Pertumbuhan industri kecantikan dipicu antara lain oleh kontribusi tiga kategori besar, yaitu tata rias sekitar 10 persen, perawatan rambut sekitar 37 persen, dan perawatan kulit sekitar 32 persen. Dari seluruh jalur distribusi di pasaran, 87 persen masih didorong oleh jalur ritel berskala massa, seperti minimarket, supermarket, hypermarket, toko khusus perawatan pribadi, dan ritel modern.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya