Liputan6.com, Jakarta Setiap kali berwisata ke Candi Borobudur, menyentuh patung Buddha di stupa barangkali merupakan kegiatan wajib. Selain unik dilakukan, ada yang percaya juga kegiatan tersebut dapat membawa keberuntungan.
Padahal hal tersebut dapat sangat merusak batu dari candi. Sehingga menyentuh batu di candi sudah dilarang. Namun, belum semua orang menyadari ini. Ada juga yang masih mencuri-curi menyentuh patung di dalam stupa Candi Borobudur.
Kepala Humas Balai Konservasi Borobudur, Mura Aristina, menyampaikan, secara umum, tangan belum tentu bersih karena habis memegang uang, ponsel, dan benda-benda lain. Jika tangan yang kotor memegang patung, maka lama-lama batu menjadi lapuk.
Advertisement
"Belum lagi gesekan tangan dan kaki pengunjung saat menaiki stupa. Itu akan menimbulkan batu terkikis karena gesekan," kata Mura saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (29/6/2017).
Sejak dipugar oleh UNESCO pada 1973-1983, Candi Borobudur perlu semakin dijaga. Balai Konservasi Borobudur pun memberlakukan aturan yang lebih ketat. Seperti melarang pengunjung untuk merokok dan menyentuh patung dan relief.
Cara perawatan candi yang terletak 269 meter di atas permukaan air laut ini pun diperbaiki demi menjaga keutuhannya. Jika dulu lumut pada batu dibersihkan dengan cairan kimia, kini dengan sapu lidi.
"Sudah ada studinya jika membersihkannya dengan sapu lidi, lumutnya terkikis, sapu lidi makin lama makin pendek, tetapi batu tetap bagus," kata Mura.
Saksikan juga video menarik berikut ini: