Gali Potensi, Pemkab Banyuwangi Gelar Festival Inovasi Teknologi

Dalam kesempatan tersebut, beragam inovasi teknologi warga Banyuwangi dipamerkan. Apa saja?

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Jul 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2017, 13:30 WIB
Banyuwangi Festival 2017
Dalam kesempatan Banyuwangi Festival 2017, beragam inovasi teknologi warga Banyuwangi dipamerkan di Festival Inovasi Teknologi. Foto: Dian Kurniawan/ Liputan6.com.

Liputan6.com, Banyuwangi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Teknologi Inovasi 2017 di Taman Blambangan. Di festival yang masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2017 ini, berbagai inovasi berbasis teknologi, hasil kreasi pelajar, mahasiswa dan masyarakat Banyuwangi dipamerkan ke khalayak.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan festival inovasi teknologi sengaja digelar dengan tujuan untuk menggali kreativitas dan inovasi baru yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas.

“Inovasi teknologi sangat penting untuk meningkatkan daya saing daerah. Dengan terus berinovasi diharapkan akan lahir produk-produk baru yang lebih efisien dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Anas menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (19/7/2017).

Anas mengatakan, inovasi teknologi sangat erat kaitannya dengan entrepreneurship. Sehingga diharapkan adanya pameran inovasi teknologi akan memacu munculnya entrepreneur baru yang akan ikut memajukan ekonomi daerah.

Entrepreneurship menjadi salah satu jalan keluar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” kata Anas.

Inovasi teknologi yang ditampilkan cukup beragam. Seperti kreasi mahasiswa Politeknik negeri Banyuwangi (Poliwangi) yang menciptakan paving berpori. Paving ini diklaim menjadi solusi banjir, sebab air yang jatuh ke paving dapat langsung menembus ke dalam tanah meminimalisasi air yang tergenang.

“Paving ini terbuat dari campuran semen dan kerikil yang diproses sedemikian rupa sehingga padat tapi memiliki pori-pori yang besar hingga air yang turus bisa langsung meresap ke tanah,” ucap Amdi Wahyu (19) salah satu mahasiswa Poliwangi.

Tak kalah inovatif, Siswa SMKN Darul Ulum Muncar menampilkan teknologi inovasinya berupa sepeda motor berbahan bakar gas LPG. Inovasi tersebut menggunakan bahan gas dari tabung LPG tiga kilogram dimana dengan gas tersebut bisa digunakan menempuh perjalanan sejauh lebih dari 200 kilometer.

Ada juga bidang teknologi inovasi hasil pertanian yakni pembuatan "nata de fish", prosesnya persis seperti nata de coco tapi tapi bahan baku air kelapa diganti dengan air rebusan ikan lemuru. Saat dikonsumsi tidak ada bekas rasa amis sama sekali. Nata de Fish ini sangat tinggi protein dan baik untuk anak-anak.

Beberapa inovasi teknologi lainnya seperti aplikasi untuk mematikan listrik lewat android yang dimiliki. Ada pula teknologi berupa baterai yang menggunakan air laut sebagai salah satu piranti pengganti cairan kimia di dalamnya. Lampu listrik yang bisa dimatikan dengan jalan meniup atau menepuk dengan teknologi berupa sensor yang dibuat oleh peserta dari kecamatan. Ada juga bagaimana kelor bisa dijadikan kapsul dan bermanfaat sebagai obat herbal yang kaya manfaat.

Festival Inovasi Teknologi

Sementara itu, pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko yang ikut membuka festival sempat berkeliling menyaksikan langsung berbagai inovasi teknologi yang dipamerkan.

“Inovasi- inovasi ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat, semoga ke depan akan semakin banyak inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Wabup Yusuf

Festival ini dijadwalkan berlangsung selama 4 hari, mulai 19 – 22 Juli 2017. Berbagai inovasi di bidang teknologi ditampilkan di 60 tenda booth yang ada. Termasuk inovasi milik kecamatan-kecamatan yang berjumlah 25 kecamatan, 10 SMK, 3 SKPD dan 1 perbankan. Tak ketinggalan, perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi juga turut ambil bagian. *

Simak juga video menarik berikut ini:

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya