Dari Wisata Kota hingga Pantai, Ini Rute Tour de Banyuwangi Ijen

Setelah Festival Kite and Wind Surfing, satu lagi sport toursm akan digelar di Banyuwangi pada akhir bulan ini.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Sep 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2017, 13:00 WIB
Etape "Neraka" Banyuwangi Ijen Milik Pebalap Perancis
Beberapa orang mencoba membantu pebalap saat akan melintasi salah satu tanjakan yang ada di etape 3 Internasional Tour De Banyuwangi Ijen, (18/10/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Sport Tourism menjadi salah satu andalan Banyuwangi untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara. Setelah sukses menggelar Festival Kite and Wind Surfing, Banyuwangi akan menggelar International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI), 27-30 September 2017.

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (14/9/2017), sebanyak 20 tim dari 29 negara akan turut meramaikan ajang balap sepeda dengan rute menyusuri seluk beluk keindahan Banyuwangi.

Terkait hal ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengakui, ajang sport tourism yang kerap digelar Pemkab Banyuwangi merupakan bagian dari promosi pariwisata ke dunia internasional.

“Banyuwangi siap memberikan kompetisi yang tidak hanya bergengsi, tapi juga menantang dan memberikan pengalaman yang beda bagi para pembalap, karena kami memadukannya dengan budaya. Jadi ini ajang balap sepeda internasional yang unik. Publik luar senang karena baru kali ini lihat ada balap sepeda tapi di sepanjang rute ada salawatan, tari, sampai musik lokal," ujar Anas.

Ajang ini digelar tidak hanya menonjolkan sisi olahraga, namun juga sebagai cara Banyuwangi mengenalkan pesona wisatanya. Selain rute balapan yang akan menyusuri keindahan alam Banyuwangi dan sejumlah destinasi wisata.

"Di lokasi start dan finish tiap etape juga akan disuguhkan beragam atraksi seni yang berbeda setiap harinya. Seperti tari-tarian, Barong Banyuwangi, maupun kuntulan. Bahkan juga akan ada aksi-aksi menarik, misalnya saat di lokasi start nanti disajikan proses pengolahan coklat, di pesantren akan ada santri bersarung dan berpeci yang akan menyambut para pembalap," ungkap Anas menambahkan.

Anas menegaskan, jika gelaran-gelaran sport ini dikemas dengan menarik pasti para pembalap dan wisatawan yang datang akan banyak menyebarkan foto tentang Banyuwangi.

“Ini akan menjadi sarana promosi efektif. Hal sederhana ini bisa menjadi pemacu orang untuk datang,” kata Anas.

Etape Ekstrem Tanjakan Lereng Ijen

ITDBI menyuguhkan empat etape sepanjang 533 kilometer. Sepanjang empat etape tersebut, pembalap akan melewati beragam destinasi wisata hits di Banyuwangi, mulai dari sungai dan pantai, melintasi perkebunan, hingga destinasi wisata belanja di tengah kota, dan akan berakhir di Gunung Ijen.

Tanjakan di lereng Ijen menjadi tantangan terbesar bagi para pembalap, pasalnya salah satu etape paling ekstrem di Asia ini punya ketinggian melampaui tanjakan Genting Highland di Malaysia yang berada pada ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya