Liputan6.com, Jakarta Indonesia berhasil meraih hasil manis dalam ajang ITB Asia 2017 di Singapura. Dalam event yang digelar pada 25-27 Oktober 2017 ini, 90 industri pariwisata yang difasilitasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berhasil mencatatkan transaksi potensial yang jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
Tahun lalu, potensi transaksi mencapai Rp 262 miliar rupiah, sedangkan pada tahun ini meningkat 30,66 persen dengan nilai potensi transaksi mencapai Rp 342 miliar.
"Semua ini berkat semangat Indonesia Incorporated yang begitu kuat dari berbagai pihak. Para industri yang juga begitu maksimal mempersiapkan diri dalam keikutsertaanya di ITB Asia," ujar Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara, Kementerian Pariwisata, Rizky Handayani.
Advertisement
Ia mengatakan, berdasarkan hasil survei evaluasi kuesioner yang dibagikan kepada 90 industri selama tiga hari kegiatan yang sifatnya Business to Business (BtoB) itu, telah terjadi 2.280 appointment dengan jumlah pax mancapai 338.770. Dari jumlah tersebut diperkirakan potensial transaksi mencapai Rp 342.321.501.000 atau setara dengan 25,4 juta dolar AS.
"Bali masih menjadi favorit dengan jumlah mencapai 55,34 persen dari total potensi transaksi," ucap Rizky.
Setelah Bali, daerah lainnya di Indonesia yang memiliki nilai potensi transaksi tinggi ialah NTB 5,89 persen, NTT 5,25 persen, Jakarta 3,17 persen, dan sisanya 26,57 persen.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara, I Gde Pitana, menambahkan bahwa ITB Asia merupakan salah satu forum bisnis pariwisata yang potensial. Kegiatan ini di-endorse khusus oleh tim Internationale Torismus-Borse (ITB) Berlin, yang merupakan travelmart terbesar di dunia.
Keikutsertaan Indonesia di ITB Asia di Singapura juga untuk mempromosikan dan mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di dunia, khususnya kawasan ASEAN.
“ITB Asia adalah tempat yang potensial untuk mempromosikan pariwisata Indonesia karena merupakan pameran business to business yang memungkinkan para pelaku industri di Indonesia memperluas jejaring pasar mereka,” kata Pitana.
Dalam bursa pariwisata yang diselenggarakan oleh Messe Berlin Singapura tersebut, Wonderful Indonesia menempati paviliun seluas 405 m2 (45 booth) dengan menonjolkan keindahan dan kemegahan perahu phinisi sebagai salah satu kekayaan khas budaya nusantara.
Peserta yang bergabung dengan booth Indonesia terdiri dari 90 industri pariwisata Indonesia (TA/TO, Hoteliers, DMO), yang berasal dari Aceh (1), Sumatera Utara (1), Kepulauan Riau (5), Sumatera Selatan (1), Banten (1), Jakarta (5), Jawa Barat (2), Jawa Tengah (4), DI Yogyakarta (3), Jawa Timur (1), Bali (39), Nusa Tenggara Barat (5), Nusa Tenggara Timur (5), Kalimantan Tengah (1), Sulawesi Tenggara (1), Sulawesi Selatan (1), Papua (1), Papua Barat (1), dan daerah lainnya (12).
Selain itu, terdapat pula 74 industri pariwisata sebagai co-delegates, 6 Dinas Pariwisata Daerah, yakni Dinas Pariwisata (Dispar) Aceh yang fasilitasi satu industri pariwisata (Co-Exhibitor), Dispar Provinsi Sumatera Barat TBC, Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang fasilitasi tiga industri pariwisata (Trade Visitors), Disbudpar Provinsi Sumatera Selatan yang fasilitasi satu industri pariwisata, Disporapar Jawa Tengah yang fasilitasi tiga industri pariwisata, dan Dispar Sulawesi Selatan yang fasilitasi satu industri pariwisata.
Di booth tersebut juga disediakan Pelayanan Informasi Pariwisata, Coffee Corner, Spa Corner oleh Sariayu Martha Tilaar, Virtual Reality (VR) 360 Corner, dan Demo Corner Siluet oleh Prijadi K. Ada pula VIP Corner dengan tempat duduk dari sofa yang nyaman untuk tamu-tamu VIP yang hadir di Paviliun Wonderful Indonesia.
“ITB Asia mempertemukan international exhibitors dan buyers dari kalangan MICE, leisure, dan corporate travel markets,” ujar Pitana.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pun mengapresiasi hasil positif yang diraih Wonderful Indonesia di ajang ITB Asia 2017 Singapura. Ajang yang digelar selama tiga hari itu memang menjadi salah satu bursa pariwisata yang dinanti para pelaku industri pariwisata dunia.
Bahkan, ajang yang berlangsung di Sands Expo and Convention Centre, Marina Bay Sands, tersebut memecahkan rekor dengan menghadirkan 940 eksibitor dari 113 negara di dunia, meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Di tahun ini, tercatat 22 ribu business appointment selama acara berlangsung.
"Dan raihan positif Indonesia di tengah persaingan yang begitu ketat di ajang tersebut tentu merupakan hal yang patut diacungi jempol," ucap Arief.
(*)