Liputan6.com, Jakarta Untuk para suami yang memiliki hobi yang terhitung menguras kantong, misalnya koleksi barang antik harus pandai-pandai mengatur keuangan. Agar tidak mengganggu keuangan rumah tangga, pengeluaran untuk hobi bisa dilacak dan direncanakan.
Berapa rekomendasi anggaran hobi yang tepat bagi suami? Untuk menjawab pertanyaan ini, DuitPintar.com mengulasnya sebagai berikut.
Baca Juga
Bukan Hobi Biasa
Advertisement
Hobi memang pada dasarnya adalah aktivitas untuk menyenangkan diri secara psikologis. Hobi pria secara umum sering berbeda dengan wanita. Namun dari sederet jenis hobi itu, banyak yang kemudian bisa digarap jadi penghasil uang. Tidak cuma menghabiskan duit saja, apalagi sampai nguras limit kartu kredit.
Nah, inilah yang dinamakan bukan hobi biasa. Hobi ini tidak lagi sekadar untuk menyenangkan batin, tapi juga menghasilkan materi.
Peluang mendapatkan uang dari hobi
Nah, untuk istri zaman now, coba intip apa sajah hobi suami. Apakah ada peluang untuk mengolah hobi tersebut menjadi sesuatu yang menghasilkan? Hobi ini tidak hanya mencakup kegiatan yang bisa menjadi duit seketika, misalnya hobi menulis puisi.
Bisa juga hobi itu baru kelihatan hasilnya setelah beberapa waktu alias jadi sarana investasi. Hobi ini umumnya berkaitan dengan koleksi-koleksi, misalnya mobil, motor, barang antik, sampai peralatan seduh kopi.
Advertisement
Berapa anggaran yang tepat untuk sebuah hobi?
Jawaban untuk pertanyaan ini sedikit tricky jika dijelaskan secara rinci. Sebab, kebutuhan setiap orang berbeda-beda. Demikian juga kondisi keuangan dan jumlah anggota keluarga. Intinya adalah alokasikan penghasilan utama untuk kebutuhan, baru untuk hal lain.
Secara umum, rumus rencana keuangan yang disarankan Otoritas Jasa Keuangan adalah:
- Biaya rumah tangga: 40 persen
- Pendidikan anak: 10 persen
- Cicilan pinjaman: 20 persen
- Tabungan dana darurat: 10 persen
- Investasi: 5 persen
- Hiburan: 5 persen
- Premi asuransi: 5 persen
- Zakat, infak, sedekah: 5 persen
Anggaran hobi bisa dimasukkan ke dalam pos hiburan. Bila ternyata kurang, tinggal dilakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan.
Harus ada pertimbangan-pertimbangan lain dalam keputusan itu agar tidak membebani keuangan keluarga. Itulah kenapa para istri biasanya menggaris bawahi jika hobi suami sudah mulai menyedot anggaran-anggaran penting, misalnya cicilan rumah atau pendidikan anak.