Liputan6.com, Jakarta Ketika berada di pesawat, tekanan udara akan berubah. Itu artinya sirkulasi udara pun juga ikut berubah. Bagi sebagian orang, hal ini bisa menjadi penyakit. Terlebih jika Anda berada satu pesawat dengan orang yang sedang sakit flu, batuk, atau penyakit lainnya.
Untuk terhindar dari penyakit selama berada di pesawat, sebenarnya Anda bisa melakukan antisipasi. Seperti membersihkan daerah sekitar dengan pembersih dan memiliki ventilasi udara yang baik ketika duduk di pesawat.
Seperti dikutip dari Live Strong pada Selasa (3/7/2018), Dr. Mark Gendreau menuturkan bahwa penyebaran penyakit menular dari perjalanan udara bisa diatasi dengan ventilasi udara. Ventilasi udara sebenarnya bisa menjadi faktor kunci dalam melindungi diri dari virus dan penyakit di pesawat.
Advertisement
Ventilasi udara
"Untuk virus di udara, sangat penting untuk ventilasi, karena ventilasi menjadi sarana utama untuk mengontrol kualitas udara," ujar Dr. Mark.
Aliran udara dari ventilasi menciptakan semacam penghalang di sekitar Anda yang menyebabkan turbulensi. Hal ini mencegah partikel virus memasuki daerah Anda duduk dan akhirnya jatuh ke lantai pesawat.
Memiliki ventilasi udara yang mengalir pada kecepatan sedang menciptakan perisai pada sekitar Anda. Sehingga menghalangi masuknya virus ke dalam tubuh.
Advertisement
Efek ventilasi udara
Dr. Mark menganjurkan untuk membiarkan ventilasi udara terbuka. Ini bisa menjadi kebiasaan yang baik untuk terhindar dari penyakit selama di pesawat.
Mungkin Anda berpikir untuk mengurung diri dari orang lain untuk terhindar dari virus orang lain. Namun kelembapan yang rendah di pesawat menyebatkan selaput lendir mengering, sehingga lebih rentan terhadap tertular virus.