Yuk Mengenal Peradaban di Jambi Lewat Festival Sungai Batanghari

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, Festival Sungai Batanghari 2018 akan semakin menambah daya tarik wisata di Provinsi Jambi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 07 Sep 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 13:00 WIB
Yuk Mengenal Peradaban di Jambi Lewat Festival Sungai Batanghari
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, Festival Sungai Batanghari 2018 akan semakin menambah daya tarik wisata di Provinsi Jambi.

Liputan6.com, Jambi Provinsi Jambi bersiap meramaikan agenda pariwisata nasional. Yaitu melalui Festival Sungai Batanghari atau Batanghari River Festival 2018. Event ini akan diselenggarakan 22-25 September 2018. Yaitu di kawasan Tanggo Rajo, Kota Jambi.

Festival yang masuk Top 100 Calendar of Event (CoE) nasional, akan diisi aneka kegiatan seru. Seperti pertunjukan seni Jambi, kompetisi tari, kompetisi band, pameran dan bazar, pertunjukan panggung dan kompetisi memasak makanan tradisional.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai, Festival Sungai Batanghari 2018 akan semakin menambah daya tarik wisata di Provinsi Jambi. Dan, dapat meningkatkan promosi wisata Jambi. Wisatawan sendiri sudah sangat mengenal ragam budaya provinsi yang ada di Sumatera ini.

"Silakan ke Jambi. Alamnya indah. Ragam budaya dan seninya kuat. Anda yang belum punya rencana ke mana-mana, silakan hadir ke festival ini. Kalau merencanakan jauh-jauh hari, bisa booking transportasi dan akomodasi lebih longgar, lebih murah, dan lebih banyak destinasi yang bisa dicari," ujar Menpar Arief Yahya, Senin (3/9).

Menpar menjelaskan, Batanghari merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai ini memiliki banyak catatan sejarah dan peradaban di sekitarnya. Baik itu mengenai jalur perdagangan antar bangsa pada masa lampau, maupun tentang peradaban dan kebudayaan Melayu yang sampai saat ini masih terjaga.

"Acara ini tidak hanya berkaitan dengan promosi dan pengembangan wisata di kawasan tersebut. Tapi juga pelestarian. Karena nilai catatan sejarah dan peradaban yang tinggi," tutur Menpar Arief Yahya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Hariadi menjelaskan, dalam festival ini akan ada tiga poin penting dalam memeriahkannya. Yang pertama, lomba ketek race. Lomba ini untuk menggairahkan lagi jalur transportasi penyebrangan masyarakat.

Kedua, ketek odong-odong yang dihias sedemikian rupa untuk membawa wisatawan-wisatawan yang berkunjung dari Tanggo Rajo mengelilingi objek wisata Jambi.

"Dan yang ketiga, dimeriahkan dengan parade 99 tengkuluk, yang akan diperagakan oleh bujang gadis Jambi, putri pariwisata, duta pariwisata dan para siswa-siswa sekolah dengan start dari seberang Gentala Arasy menuju depan Rumah Dinas Gubernur Jambi," jelas Ujang.

Ujang mengatakan, dalam festival ini tetap akan menampilkan kekhasan kebudayaan dari setiap kabupaten/kota di Jambi. Yang ditampilkan dan ditonjolkan adalah kekhasan budaya Jambi seperti tarian dan pertunjukan-pertunjukan lainnya.

"Selain itu, juga disediakan bazar dan stand untuk pelaku UMKM dan beberapa cafe dengan produk khas Jambi. Diharapkan event ini mampu mendongkrak perekonomian masyarakat serta untuk menyuarakan bahwa Jambi miliki kopi terbaik se-Indonesia," papar Ujang.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Perindag Provinsi Jambi serta libatkan seluruh OPD di kabupaten/kota. Ujang berharap event Festival Batanghari 2018 yang masuk 100 top Indonesia mampu menyedot wisatawan nusantara dan manca negara.

"Semoga betul-betul menjadi pesta rakyat, dan masyarakat yang menonton saat parade 99 tengkuluk juga dapat ikut gunakan tengkuluk. Meski tidak memakai pakaian kurung lengkap, cukup tengkuluk saja cukup," kata Ujang.

Untuk informasi, Batanghari adalah sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Festival Batanghari diselenggarakan sebagai festival Sungai yang melibatkan beberapa kota pesisir sungai. Mulai dari Jambi, Muara Jambi, Muara Sabak hingga Pulo Laut. Terkait tempat menyelenggarakan event, sangat sesuai dengan keunikan sejarah dan kawasan. Keindahan jembatan jembatan yang melewati sungai Batanghari menjadi atraksi tersendiri yang akan dijadikan tempat pertunjukan.

"Kawasan ini kerap digunakan sebagai lokasi parade fashion Tengkuluk. Atraksi dalam festival ini juga akan menyorot karnaval batik yang meriah dari desainer dan masyarakat Jambi," tambahnya.

Untuk lebih memeriahkan Festival Batanghari 2018, lanjut Ujang, 1.000 lentera akan dilepas selama festival. Selain itu juga ada pertunjukan cahaya laser, bacaan puisi, pertunjukan biola dan demo kopi Jambi dari beberapa pengusaha kopi di Jambi.

"Event ini juga untuk memperkenalkan kuliner khas Jambi dalam acata makan berawang bersama yang mengangkat seni budaya tradisi kearifan lokal," pungkas Ujang.

Bila anda ingin menyaksikan Festival Batanghari 2018, bila melalui jalur udara, semua penerbangan yang menuju Jambi akan mendarat di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (DJB). Perjalanan Jakarta ke Jambi sekitar 1 jam 15 menit. Maskapai yang beroperasi dari Jakarta ke Jambi, antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air dan Citilink.

Bandara Sultan Thaha Syaifuddin ke Kota Jambi berjarak membutuhkan jarak sekitar 7 km atau dengan waktu 15-20 menit dengan kendaraan mobil.

Untuk penginapannya, banyak jenisnya. Mulai dari budget, menengah, hingga berbintang. Budget, untuk backpacker bisa memilih jenis penginapan ini untuk menghemat biaya. Jangan khawatir hotel budget ini tetap dilengkapi dengan fasilitas da pelayanan yang memuaskan.

Kelas menengah, lebih dipilih oleh para wisatawan yang menginginkan kenyamanan lebih dalam berlibur, dengan standar hotel bintang 2 dan hotel bintang 3. Sedangkan yang mewah, ada penginapan hotel bintang 4 dan hotel bintang 5. Anda akan mendapatkan kesempurnaan fasilitas dalam berlibur, karena semua fasilitas akan disediakan oleh pihak hotel.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya