Filosofi Motif Batik Garuda Kujang Kencana Hasil Iseng Ridwan Kamil

Ridwan Kamil menjanjikan diskon bagi pembeli batik karyanya asalkan bisa sebutkan namanya tiga kali sambil koprol.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 02 Okt 2018, 12:01 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 12:01 WIB
Batik Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat mempromosikan batik hasil desainnya sendiri yang dibuat saat sedang iseng. (dok. Instagram @ridwankamil/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Selamat Hari Batik Nasional. Siapa yang bangga berbatik hari ini? Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga demikian. Ia bahkan sudah mengimbau warganet menggunakan batik pada 2 Oktober ini sejak semalam.

Melalui akun Instagram @Ridwankamil, ia mengajak warga Jawa Barat dan warganet yang cinta budaya Indonesia untuk memakai batik seharian. Ia juga mengunggah foto dirinya berkemeja batik yang didominasi warna biru.

Ia bahkan sempat mempromosikan batik karyanya yang bisa dibeli di toko yang sudah bekerja sama. Tawaran diskon tersedia bagi yang bisa menyebut dirinya tiga kali.

"Sambil koprol," tulisnya.

Ternyata, motif batik pada kemejanya dirancangnya sendiri pada November 2017 lalu. Ia menamainya Batik Garuda Kujang Kencana. Ia mengaku motif itu tercipta secara iseng karena sering menghadiri acara formal yang mengharuskannya memakai kemeja batik.

"Iseng-iseng saya coba bikin kain batik sendiri yang polanya sama, hanya nanti beda-beda warnanya saja," tulisnya lagi.

Meski iseng, tema sketsa batik yang dipilihnya tak main-main. Diagonal mandala wibawa sundawi nasionalis, begitu dia menyebutnya. Enam titik menandakan rukun iman, sedangkan lima titik adalah rukun Islam. Sementara, dua titik artinya tidak jomblo lagi.

"RK artinya Rada Kasep (sedikit ganteng) atau Riweuh Kabeh (ribet semua). Mari lestarikan kreativitas dan budaya batik sendiri," tulisnya lagi sambil menambahkan bahwa arti dua titik adalah tidak jomlo lagi.

Pada akhir tulisannya, Emil, sapaan akrabnya, berencana mendirikan desa-desa batik di seluruh Jawa Barat dalam lima tahun ke depan.

"Sebagai solusi ekonomi 1 Desa 1 Perusahaan. Dan setiap kita, saya kira bisa jadi desainer batik. Hatur Nuhun," ia menutup tulisan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya