Kisah Anggota Brimob yang Nyambi Jadi Tukang Ojek Raih Penghargaan PBB

Usahanya mengasuh 80 anak kurang mampu yang membuat Ipda Rochmat Tri Marwoto meraih penghargaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

oleh Komarudin diperbarui 16 Okt 2018, 16:15 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 16:15 WIB
Ipda Rochmat Tri Marwoto
Usahanya mengasuh 80 anak yatim piatu yang membuat Ipda Rochmat Tri Marwoto meraih penghargaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). (Liputan6.com/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Perjuangan dan ketulusan anggota Brimob Ipda Rochmat Tri Marwoto berbuah manis. Anggota Detasemen C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Timur yang mengasuh 80 anak tak mampu diganjar penghargaan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penghargaan dari PBB disampaikan staf United Nation Of Information Center, Leodewyk Pasulatan kepada Ipda Rochmat.

Nama anggota polisi tersebut sudah harum di masyarakat Madiun, karena mengasuh anak-anak kurang mampu demi memperoleh pendidikan tinggi. Tekad Rochmat tersebut mendapat dukungan dari istrinya.

Kisah Rochmat mengasuh anak berawal saat ia berkunjung ke seorang kawan di Pacitan, Jawa Timur, pada 2007. Saat itu, ia masih berpangkat tamtama.

Di sana, ia bersama istri mendengar cerita ada seorang anak miskin yang tinggal bersama neneknya, tapi sulit untuk makan sehari-hari. Ipda Rochmat Tri Marwoto kemudian memutuskan untuk menyekolahkan anak bernama Ketut untuk sekolah di Madiun.

Pada saat itu, seperti dilansir brilio.net, sewaktu ditugaskan di Jakarta, anggota Brimob itu bahkan menyambi menjadi tukang ojek. Selepas dinas pukul 15.00 WIB dirinya langsung ngojek hingga pukul 21.00. 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Buka Toko Pulsa dan HP

Ipda Rochmat Tri Marwoto
Ipda Rochmat Tri Marwoto tak menyangka usahanya diapresiasi oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (Liputan6.com/Dirgo Suyono)

Saat itu penghasilan Rochmat Tri Marwoto sempat berpenghasilan hanya Rp 1 juta. Uang tersebut ia gunakan untuk menghidupi istri dan seorang anak kandung. Ketut merupakan anak pertama yang diasuh dan disekolahkannya pada 2007.

Jika di Jakarta ia sempat ngojek,  Rochmat membuka toko pulsa dan HP di rumahnya di Madiun, Jawa Timur, untuk menambah penghasilan. Ia menyisihkan uang saat bertugas dan kemudian dibelikan sebuah handphone bekas.

Nasib baik menghampiri Rochmat, usahanya tersebut berjalan dengan lancar dan uang pun bertambah. Dari penghasilan itu, ia gunakan untuk membesarkan anak asuhnya.

Anak-anak asuh yang berada di rumahnya saat ini terdiri dari mereka yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak sampai kuliah. Saat ini, anak asuhnya berhasil menjadi pegawai bank, kepala sekolah, bahkan polisi seperti dirinya.

Kepada anak-anak asuhnya, Ipda selalu menanamkan bahwa sukses itu tak selalu milik orang kaya. Siapa pun berhak untuk meraih kesuksesan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya