Liputan6.com, Jakarta - Cantiknya motif kain batik tidak lepas dari proses pewarnaan yang memberikan sentuhan manis. Bahan pewarnaan alami alias tradisional ramah lingkungan dibanding pewarna sintetis.
Berbicara soal batik, ada proses panjang di dalamnya. Pengerjaan yang dibarengi dengan ketelitian dan ketekunan ini akan mempersembahkan karya luar biasa indahnya asli Nusantara dengan motif yang bermakna fisolofis tersendiri.
Advertisement
Baca Juga
Lantas, apa saja bahan-bahan alami dalam proses pewarnaan kain batik? Yuk, simak rangkuman selengkapnya di bawah ini.
1. Soga
Soga merupakan nama pohon penghasil bahan pewarna baik yang masuk dalam suku polong-polongan. Secara alami, soga tersebar di Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara, hingga Papua Nugini.
Soga dikenal karena pepagan yang dahulu diperdagangkan sebagai bahan pewarna. Pepagan (kulit) soga jadi bahan utama menghasilkan warna coklat kekuningan pada industri batik di Pulau Jawa.
2. Indigo
Indigo banyak diperoleh dari tanaman dalam genus Indigofera, tumbuhan asli daerah tropis. Biasanya, memberikan sentuhan warna biru pada kain batik.
3. Kunyit
Kunyit tidak hanya memiliki kandungan untuk obat dan sebagai bahan masakan, tetapi juga berperan penting sebagai salah satu bahan pewarnaan alami untuk kain batik. Warna kuning kunyit berikan dalam proses pewarnaan.
4. Daun Mangga
Mangga tidak hanya soal buahnya, tetapi bagian lainnya juga berperan dalam proses pewarnaan alami lain pada batik juga didapatkan dari daun mangga. Daun mangga memberikan sentuhan warna hijau.
5. Kulit Manggis
Selain daun mangga, kulit manggis juga memiliki andil dalam pewarnaan batik. Ekstrak kulit manggis akan menghasilkan warna merah yang dapat menjadi pewarna alami kain batik.
Saksikan video pilihan di bawah ini: