Enyahkan 4 Pikiran Buruk Bila Ingin Hari-Hari Lebih Bahagia

Perasaan bahagia itu seringkali bukan semata dipengaruhi kondisi lingkungan sekitar, tetapi yang terpenting apa yang Anda pikirkan.

oleh Asnida Riani diperbarui 22 Feb 2019, 06:45 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2019, 06:45 WIB
zodiak
ilustrasi/copyright Pexels/Girlan Xm

Liputan6.com, Jakarta - Bukan orang lain, pikiran sendiri tak jarang jadi pemblokir bahagia yang ternyata sudah ada di depan mata. Tricky memang, tapi hidup memang soal sugesti dan apa yang Anda pikirkan nantinya berpengaruh pada ragam keputusan.

Karena soal 'permainan pikiran', Anda harus pandai-pandai mengendalikan diri. Tentu tak bisa sepanjang waktu, namun sebaiknya hilangkan deretan pikiran buruk berikut, sebagaimana dirangkum Fimela.com, kalau ingin hidup lebih bahagia.

Menunda banyak hal

Tahukah Anda bahwa menunda pekerjaan atau hal-hal yang perlu dilakukan sebenarnya hanya menahan bahagia? Lebih baik cepat selesaikan agar tidak punya beban pikiran, bebas stress, dan Anda bisa berpikir lebih lapang untuk melakukan hal lain.

Mengeluh

Banyak mengeluh hanya akan membuat hidup terasa seperti bencana. Kurang bersyukur dan kebanyakan mengeluh, juga mendramatisasi hal kecil yang sebenarnya bisa diatasi. Sekarang, sugesti diri untuk lebih fokus pada solusi, bukan hanya berkutat pada masalah.

Merendahkan diri sendiri

Sering berkata 'Aku tak cukup baik' atau 'Aku tidak pantas mendapatkannya' hanya membuat percaya diri terus merosot dan mengantarkan Anda lebih dekat pada pintu kegagalan. Dengan pertimbangan logis, optimis sangat perlu. Tapi, jangan juga sampai tak siap dengan skenario terburuk.

Terlalu keras pada diri sendiri

Memanjakan diri sendiri itu perlu. Anggaplah hal itu sebagai bentuk penghargaan, apalagi ketika Anda sudah bekerja keras dan berjuang sekuat tenaga. Jadi, hargai diri sendiri penting dalam mendapatkan hidup yang lebih bahagia. (Febi Anindya Kirana/Fimela.com)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya