Menteri Pariwisata Siap Daftarkan 2 Geopark Lain di UNESCO

Menteri Pariwisata Arief Yahya akan mendaftarkan dua geopark lain Indonesia ke UNESCO Global Geopark (UGG).

oleh Komarudin diperbarui 10 Mar 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2019, 16:00 WIB
Menteri Pariwisata Arief Yahya
Menteri Pariwisata Arief Yahya. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar di dunia, termasuk geopark. Hal itu membuat Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mewakili Pemerintah Indonesia mempromosikan potensi geopark Indonesia di markas UNESCO di Paris, Perancis.

Dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com, Sabtu (9/3/2019), dalam kunjungan kerjanya ke Eropa, Menpar Arief Yahya tak hanya mempromosikan keunggulan destinasi wisata Tanah Air dalam ajang bursa pariwisata terbesar dunia, ITB Berlin, Jerman. Melalui Kementerian Pariwisata, pemerintah Indonesia juga menyampaikan potensi dan mempromosikan geopark di Tanah Air kepada para petinggi UNESCO di markasnya di Paris, Prancis.

Menurut Arief, tahun lalu Indonesia telah sukses mencatatkan dua geopark-nya masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG), yakni Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh Sukabumi di Jawa Barat. Targetnya, tahun ini Indonesia mendaftarkan dua geoparknya yang lain yakni Geopark Belitung dan Geopark Kaldera Danau Toba.

Menteri Pariwisata yang hadir secara khusus ke markas UNESCO di Paris mengatakan, sebelumnya Indonesia juga sudah memiliki Global Geopark, di antaranya Gunung Batur di Bali dan Gunung Sewu yang memanjang dari Selatan Yogyakarta, wilayah Jawa Tengah, sampai ke Jawa Timur.

“Dalam framework pengembangan destinasi itu kami selalu menggunakan konsep 3A, Atraksi, Akses, dan Amenitas. Dan jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar," kata Arief Yahya saat di venue Pavillion “Phinisi” Wonderful Indonesia.

Terkait faktor akses, standar global itu diwujudkan dalam bentuk membangun bandara internasional di banyak tempat di Indonesia. Semua itu sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk komitmen terhadap pariwisata Indonesia. Sementara itu, dari sisi amenitas, ditandai dengan makin banyak dikembangkan hotel-hotel bintang 5 yang berkelas internasional di berbagai destinasi. Ketiga adalah atraksi yang juga harus berkelas dunia.

Arief Yahya menjelaskan, kelas dunia yang dimaksud adalah atraksi yang sudah mendapat pengakuan dunia, atau diakui secara resmi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga terpercaya dunia, seperti UNESCO.

“Di banyak tempat di dunia, UGG itu selalu memberi dampak yang signifikan terhadap wisatawan. Branding-nya langsung mendunia karena diakui oleh Unesco, lembaga dunia,” katanya.

Menpar melanjutkan, Danau Toba dan Belitung bisa semakin cepat mendunia, jika atraksinya juga level dunia. Dengan demikian, lebih mudah mempromosikan dan mengemasnya sebagai sebuah cerita, ketika sudah disahkan UNESCO.

Sebelum mempresentasikan potensi Geopark Indonesia di Paris, Menpar Arief memastikan semua agenda promosi pariwisata berjalan dengan baik di ITB Berlin, pameran pariwisata terbesar dunia yang digelar sejak 5-10 Maret 2019 di Berlin ExpoCenter City, Messedamm 22 itu.

“Kalau soal ITB Berlin, saya cukup percaya diri, saya sudah memantau sendiri, sejauh ini lancar. Saya berharap hasilnya pertemuan antara buyers dan sellers kita juga bagus dan grafiknya terus meningkat. Saya lihat detailnya selama di Berlin, di lingkungan pameran yang diikuti 180 negara itu bagus,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya