Liputan6.com, Jakarta - Nama Talaud kian populer sejak penangkapan Bupati Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa, 30 April 2019. Terlepas dari kasus yang menimpa sang bupati, Kepulauan Talaud memiliki destinasi wisata menarik.
Kepulauan Talaud merupakan salah kabupaten yang terletak di Sulawesi Utara (Sulut). Kepulauan ini disebut juga Bumi Porodisa yang beribu kota di Melonguane.
Advertisement
Baca Juga
Kabupaten ini berada di kawasan paling utara di Indonesia timur, berbatasan dengan Pulau Mindanao, Filipina. Kepulauan Talaud memiliki banyak potensi wisata maritim seperti terumbu karang yang indah atau pantai-pantai pasir putih. Berikut sejumlah destinasi wisata menarik di Talaud seperti dilansir dari berbagai sumber, Rabu (1/5/2019).
Pulau Miangas
Salah satu cara untuk melihat perbatasan Indonesia dengan negara luar adalah dengan berkunjung ke Miangas. Pulau paling dekat dengan perbatasan Filipina ini merupakan pulau terluar di utara Indonesia.
Di salah satu wilayah Kepulauan Talaud ini terdapat tugu patung tapal batas negara Indonesia. Pantai pasir putih pulau ini jadi daya tarik sendiri seperti Pantai Racuna dan Pantai Kubbu. Pelancong juga bisa melihat upacara adat penangkapan ikan bernama Manammi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pulau Sara hingga Desa Adat Bannada
Pulau Sara
Pulau Sara dikenal sebagai ikon wisata Talaud. Pulau tidak berpenghuni ini memiliki luas 2,03 kilometer (km) persegi.
Pasir pantainya yang putih sehalus tepung dan bersih, air lautnya juga jernih, sehingga keragaman biota laut dan terumbu karang terlihat jelas. Tempat ini cocok bagi mereka yang suka snorkeling dan diving.
Pulau Karakelang
Pulau terbesar di Kabupaten Talaud ini memiliki banyak destinasi yang memesona dengan laut biru. Salah satunya Pantai Tampan Amma yang merupakan pantai timur Pulau Karakelang dan menyentuh ombak Samudera Pasifik.
Air Terjun Ampadoap
Bosan dengan suasana pantai, wisatawan bisa berkunjung ke air terjun Ampadoap yang terdapat di Beo. Air terjun Ampadoap memiliki ketinggian sekitar 5 meter dan lebar sekira 20 meter. Di lokasi ini, pengunjung juga bisa mendengarkan kicau burung nuri.
Desa Adat Bannada
Perlu perjuangan untuk mencapai desa ini karena melewati pantai pasir putih nan jauh, menyebrang sungai, jalan berbatu dengan kontur mendaki dan menurun, hingga semak belukar. Perjuangan itu terbayar dengan melihat keaslian keaslian Kerajaan Porodisa masa lampau
Desa adat ini masih memegang teguh hukum adat seperti dilarang berbuat onar, mabuk, mencuri, dan hal tidak terpuji lainnya.
Â
Advertisement