Liputan6.com, Jakarta - Kata "mawar" belakangan ini sering disebut. Kata tersebut tak hanya populer di dalam negeri, tapi juga di dunia. Daya pikat mawar adalah yang universal - dan tentu saja tak terbatas pada tukang kebun saja.
Mawar disebut ratu bunga karena memainkan peran utama dalam puisi, agama, seni, dan sastra; musik, obat-obatan, desain fesyen, parfum, dan dekorasi rumah, bahkan dalam masakan. Sebagai contoh, bagi penggemar musik, tentu nama Guna & Roses sudah tak asing lagi di telinga.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Guns N Roses merupakan kelompok musik hard rock dari Amerika Serikat yang berdiri pada 1984 dan resmi pada Maret 1985. Logo Guns N Roses adalah dua pucuk pistol yang terikat oleh oleh dua bunga mawar yang merekah. Di sekeliling logo tersebut terdapat warna merah seperti darah.
Selain Guns N Roses, profesor semiotika di Universitas Bologna di Italia, Umberto Eco memberikan kata 'mawar' dalam novelnya yang terkenal di dunia, termasuk di Indonesia, The Name of The Rose.
Dilansir dari chicagobotanic.org, Jumat (14/6/2019), permaisuri Josephine Bonaparte, istri Napoleon, adalah pecinta dan kolektor bunga mawar. Ketika suaminya mengakuisisi kerajaan, ia memperoleh properti, tukang kebun, dan 250 mawar berbeda dari seluruh dunia untuk ditambahkan ke taman Malmaison, kastilnya di luar Paris.
Ilustrator botani terkenal Pierre-Joseph Redoute dengan cermat melukis 117 mawar Josephine dalam buku cat airnya yang terkenal, Les Roses. Karya-karyanya, bahkan hari ini, dianggap referensi klasik untuk membedakan jenis mawar.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Mengenal Mawar
Mawar ternyata memiliki sejarah panjang dan penuh warna. Dilansir dari extension.illinois.edu, Kamis, 13 Juni 2019, mawar telah menjadi simbol cinta, keindahan, perang, dan politik. Mawar, menurut bukti fosil, berumur 35 juta tahun.
Di alam, genus Rosa memiliki sekitar 150 spesies yang tersebar di belahan bumi utara, dari Alaska ke Meksiko dan termasuk Afrika utara. Budidaya taman mawar dimulai sekitar 5.000 tahun yang lalu di China.
Selama periode Romawi, mawar tumbuh luas di Timur Tengah. Mereka digunakan sebagai confetti pada perayaan, untuk tujuan pengobatan, dan sebagai sumber parfum. Bangsawan Romawi mendirikan kebun mawar besar di selatan Roma. Setelah jatuhnya Kekaisaran Romawi, popularitas mawar tampak naik dan turun tergantung pada tren berkebun saat itu.
Di Amerika Serikat, American Rose Society telah mengklasifikasikan semua mawar menjadi dua kategori utama: mawar taman tua (kadang-kadang disebut mawar antik atau pusaka) dan mawar modern. Mawar tua adalah yang dibudidayakan di kelas yang berbeda sebelum 1867, dan mawar modern kemudian mengikutinya.Â
Tahun 1867 merupakan tahun yang penting dalam sejarah mawar, karena menandai debut mawar teh hibrida. Juni adalah bulan melimpahnya mawar.
Â
Advertisement