Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 40 ribu tahun yang lalu, seekor serigala mati dalam apa yang kita kenal sebagai Siberia. Kepala serigala yang terputus telah ditemukan. Karena kondisi beku dan sangat terawat, bulu, gigi, otak, dan jaringan wajah sebagian besar masih utuh.
Pavel Yefimov, seorang warga Yakutia menemukan kepala serigala lalu di tepi sungai Tirekhtyakh, dekat dengan Lingkaran Arktik di wilayah Yakutia, seperti yang dilaporkan Siberian Times yang dilansir Reuters.
Yakutia memang wilayah dengan es yang beku sepanjang tahun. Hal itu mencegah taring kuno dan bangkai membusuk. Spesimen telah muncul semakin sering karena perubahan iklim secara bertahap mencairkan lapisan es ini.
Advertisement
Usai penemuan itu, kepala serigala itu kemudian diserahkan ke Akademi Sains Yakutia. Mereka mengirim sampel dan data pengukuran ke luar negeri dan dengan bantuan dari kolega di Jepang dan Swedia menentukan usianya sekitar 40 ribu tahun.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lebih Besar dari Serigala Modern
Kepala ditunjukkan di depan umum minggu ini dalam cuplikan yang disediakan untuk Reuters TV oleh akademi. Ini menunjukkan kepala seekor binatang, tampak lebih besar daripada serigala modern, terlihat dengan bulu dan dengan gigi terlihat. Matanya hilang.
Langkah selanjutnya dalam perjalanan serigala adalah menjalani prosedur yang disebut plastination, teknik mengganti air dan lemak dengan plastik. Itu mencegah pembusukan dan menjaga jaringan untuk tujuan ilmiah.
"Ini adalah fiksasi dengan cara kimia, sehingga bulu tidak akan lepas dan agar kita dapat menjaganya (kepala) tidak membeku," Valery Plotnikov, salah satu ilmuwan akademi.
Advertisement