Mengapa Sepatu Lari Banyak Jenisnya?

Secara umum, sepatu lari terbagi tiga kategori, yakni long run, city run, dan fast run.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 27 Agu 2019, 17:05 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 17:05 WIB
Mengapa Sepatu Lari Banyak Jenisnya?
Para pelari Adidas Runners menguji sepatu lari baru. (dok. Adidas Indonesia/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda datang ke toko produk olahraga dan mengamati jenis sepatu lari yang ternyata beragam? Secara umum, produk sepatu lari tersedia dalam kategori long run, city run, dan fast run.

Moh. Fadli, Product Trainer Adidas, menerangkan beda fungsi sepatu lari tersebut. Sepatu long run diperuntukkan bagi mereka yang suka berlari marathon. Desain midsole dibuat lebih ramping demi stabilitas pelari.

Sementara, permukaan sepatu dibuat lebih fleksibel agar nyaman bergerak. Di bagian dalam (insole) dibuat melengkung pada bagian tengah untuk menunjang lengkungan (planus). Sementara, bagian tengahnya mencengkeram kuat.

"Midsole-nya dibuat lebih tebal karena bagian itu akan selalu jadi tumpuan. Agar nyaman dan stabil juga," kata Fadli ditemui di sela uji coba UltraBOOST 19 di Jakarta, pekan lalu.

Desain berbeda ditunjukkan sepatu lari kategori city run. Midsole-nya dibuat lebih lebar di bagian samping demi menekan dampak pergerakan kaki.

"Orang yang lari di kota itu biasanya dikit-dikit belok, dikit-dikit belok. Butuh gerakan lebih lincah. Kalau nggak ditumpu, geser nanti tumpuannya," ujarnya.

Terakhir adalah sepatu fast run. Secara umum, bentuknya mirip dengan sepatu long run, tetapi midsole-nya lebih tipis dan beratnya lebih ringan. "Fast run itu memang dibuat untuk yang istilahnya, mengejar podium. Makanya ringan," kata dia.

"Tetapi, kalau mau lari jarak pendek, 5--10 kilometer, pakai sepatu lari mana pun sebenarnya nggak masalah," imbuhnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Teknologi Terbaru

20160303-Ilustrasi lari-iStockphoto
Ilustrasi lari (iStockphoto)

Terkait teknologi sepatu lari, Adidas baru-baru ini meluncurkan produk terbarunya yang dinamakan UltraBoost 19. Sejumlah teknologi diperbarui, di antaranya menggunakan midsole dengan boost 20 persen lebih banyak. Boost adalah sol bertekstur.

"Untuk memberikan lebih banyak energi di setiap langkah," kata Fadli.

Teknologi lain yang dipakai adalah torsion spring yang berfungsi memberi lebih banyak energi dan bergerak sesuai langkah. Sementara, bagian 3D heel frame menyelimuti kaki saat menapak untuk memberi dukungan dan stabilitas bagi pelari.

Terakhir, upper primeknit 360 one-piece merupakan teknologi dipakai untuk menyamankan kaki. Saat dicoba, sepatu tersebut sangat ringan. Tetapi, bagi para pemilik telapak kaki lebar, Anda bisa merasakan kesemutan bila kelamaan memakai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya