Seorang Seniman Gantung 440 Sepatu Hak Tinggi di Gedung, Ada Apa?

Seniman Turki membuat instalasi sepatu hak tinggi yang digantungkan di gedung. Ada apa?

oleh Komarudin diperbarui 24 Sep 2019, 20:05 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 20:05 WIB
Sepatu hak tinggi
Seniman Turki membuat instalasi sepatu hak tinggi yang digantungkan di gedung (Dok.Instagram/@yankoseproseji/https://www.instagram.com/p/B2Tur0Mg6Tm/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) telah menjadi masalah di penjuru dunia. Banyak perempuan menderita akibat pelecehan, banyak pula kasus perempuan meninggal di tangan pasangan mereka.

Untuk memperingati sejumlah wanita meninggal, seorang seniman dan desainer grafis membuat karya instalasi seni yang tak dapat diabaikan oleh siapa pun.

Vahit Tuna dari Turki menggantung 440 high heels (sepatu hak tinggi) di sekitar gedung di Instanbul, Turki, sepasang sepatu untuk wanita yang dibunuh suami mereka pada 2018.

Karya seni menghantui ini bertujuan untuk menarik perhatian publik terhadap masalah KDRT yang sering terjadi. Dua bangunan yang digunakan, satu di lingkungan Kabatas Istanbul dan di distrik Beyoglu.

Vahit memilih untuk menyebarkan pesan di area seluas 260 meter persegi di dinding luar gedung Yankose, platform seni nirlaba. Alih-alih menampilkan karya sepatu hak tinggi di dalam gedung, Vahit ingin menarik perhatian bukan hanya seni, tapi juga orang-orang yang melewati lokasi tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemerdekaan dan Pembangkangan

Sepatu hak tinggi
Seniman Turki membuat instalasi sepatu hak tinggi yang digantungkan di gedung (Dok.Instagram/@yankoseproseji/https://www.instagram.com/p/B2Tur0Mg6Tm/Komarudin)

Dilansir dari Metro, Selasa (24/9/2019), di beberapa tempat di Turki terdapat kebiasaan meninggalkan sepatu seseorang yang meninggal di luar di dinding rumah mereka. Vahit memilih 440 sepatu hak tinggi hitam, karena penampilan dan simbolnya.

Seniman itu menjelaskan kepada media Turki bahwa tumit adalah tanda kemerdekaan dan pembangkangan, memadukan kekuatan dan agensi perempuan. Ia menyesalkan bahwa wanita yang meninggal tak memiliki kesempatan untuk hidup mandiri.

Menurut Vahit, apa yang dilakukan proyek ini adalah meningkatkan kesadaran tentang pembunuhan perempuan dan juga mewujudkan masalah ini seperti patung atau monumen. Instalasi ini berada di dua tempat ini selama enam bulan.

Di Turki jumlah kematian perempuan meningkat.  Pada 2017, 409 wanita dibunuh oleh pasangannya, meningkat hingga 440 orang pada 2018.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya