Lekat Dua Pamerkan Koleksi Ramah Lingkungan di Indonesia Cotton Day 2019

Material bisa didaur ulang dimanfaatkan dalam koleksi kolaborasi Lekat Dua X Lucky Print di Indonesia Cotton Day 2019.

oleh Asnida Riani diperbarui 30 Okt 2019, 22:02 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 22:02 WIB
Indonesia Cotton Day
Koleksi Lekat Dua berkolaborasi dengan PT. Lucky Print Abadi di Indonesia Cotton Day 2019, Jakarta, 29 Oktober 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Lekat Dua bekerja sama dengan pelaku industri tekstil PT. Lucky Print Abadi memboyong koleksi ready to wear ke runway Indonesia Cotton Day 2019 di Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.

Desainer di balik karya second brand dari Lekat ini, Amanda Indah Lestari atau Mandy, mengatakan, koleksi yang ditampilkan merupakan look yang sudah beberapa waktu lalu dikembangkan bersama Liucy Print.

"Kerja sama (dengan Lucky Print) membuat bahan jadi affordable dan bisa diproduksi lebih masif," kata Mandy sebelum gelaran fashion show Indonesia Cotton Day 2019 di bilangan Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2019.

Pemanfaatan 100 persen katun sebagai bahan membuat koleksi ini masuk kategori ramah lingkungan. "Karena katun itu kan terbuat dari kapas, bahan alami yang bisa di-recycle," sambung Marketing PT. Lucky Print Abadi Arik Sugeng Kuswanto.

Biasa bergelut hanya dengan tenun, Mandy mengaku puas dengan pemanfaatan katun sebagai bahan di koleksinya kali ini. Terlebih, sang desainer mengaku punya sedikit maslah dengan bahan polyester yang diketahui tak menerap keringat.

Indonesia Cotton Day
Koleksi Lekat Dua berkolaborasi dengan PT. Lucky Print Abadi di Indonesia Cotton Day 2019, Jakarta, 29 Oktober 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Di samping, kerja sama ini dilakukan guna menjamah pasar dalam skala lebih luas. "Tidak semua market bisa pakai pakaian yang terlalu edgy," tutur Mandy.

Arik menambahkan, bila Lekat sudah sangat terpatri dengan citra formal, Lekat Dua lebih fleksibel dan menyasar kalangan pekerja maupun ibu muda yang aktif. Koleksi dari kolaborasi keduanya ini lebih bermain pada motif, warna, dan cutting.

"Kalau motif masih geometris. Tidak jauh sama imej Lekat yang dekat dengan tenun badui," sambung Mandy. Di runway, Lekat Dua X Lucky Print memboyong lima looks berupa dress, shirt, dan skrit dengan pilihan warna dua shade biru, deep gray, cream, merah muda, juga cokelat.

Selain Lekat Dua, beberapa label yang turut berpartisipasi dalam fashion show Indonesia Cotton Day 2019 adalah EDWIN, EMBA, Bateeq, Edition, Foxcroft, Shan Shan Huang, ZOE, Wastu, serta Salt n Pepper

Masing-masingnya berkolaborasi dengan pelaku industri tekstil, yakni PT. Apac Inti Corpora, PT. Argo Pantes Tbk, PT. Dan Liris, PT. Grand Textile Industry, PT. Hakatex, PT. Ocean Asia Industry, PT. Sri Rejeki Isman Tbk, PT. Tantra Textile Industry, dan PT, Visionland Indonesia.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pertemukan Komunitas Fesyen dengan Pelaku Industri Tekstil

Indonesia Cotton Day
Fashion show kolaborasi komunitas fesyen dengan pelaku industri tekstil di Indonesia Cotton Day 2019, Jakarta, 29 Oktober 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Kolaborasi tersebut sengaja diusung demi mempertemukan komunitas fesyen dengan para pelaku industri tekstil di gelaran ke-3 Indonesia Cotton Day. Acara tahunan ini merupakan komitmen Cotton Council International (CCI) untuk mengedukasi partner dan pelaku industri tekstil di Indonesia.

Secara spesifik, edukasi yang diberikan adalah tentang serba-serbi serat kapas asal Ameika Serikat yang dipasarkan lewat merek dagang Cotton USA. Informasi ini diharapkan nantinya dapat secara konsisten berkontribusi untuk kemajuan industri teksil dan fesyen dalam negeri.

Excecutive Direcor CCI Bruce Atherley meyakini, serap kapas yang telah menerapkan standar dan teknologi baru dapat memberi keuntungan bagi para pengguna.

"Kualitas produk tekstil bergantung pada bahan baku dan teknologi yang digunakan. Makanya Cotton USA fokus pada elemen tersebu. Jangan sampai pasar tidak tahu dan terlanjur beli kapas yang lebih murah dengan kualitas belum teruji," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya