Bikin Heboh, Seorang Seniman Makan Pisang Seharga Rp1,7 Miliar

Seniman panggung David Datuna memakan pisang seharga Rp1,7 miliar

oleh Komarudin diperbarui 10 Des 2019, 01:07 WIB
Diterbitkan 10 Des 2019, 01:07 WIB
David Datuna
Seniman panggung David Datuna memakan pisang seharga Rp1,7 miliar (Dok.Instagram/@david_datuna/https://www.instagram.com/p/B5yIFp2hyE-/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang lelaki memakan pisang yang dilakban pada dinding sebagai instalasi seni di galeri Perrotin di Art Basel, Amerika Serikat. Pisang tersebut terjual dengan harga yang sangat mencengangkan 120 ribu dolar AS atau Rp1,7 miliar.

Lelaki pemakan pisang tersebut adalah David, seorang seniman panggung yang lahir di Tbilisi, Georgia. Ia mencopot pisang dalam instalasi seni itu dan kemudian melahapnya.

Instalasi seni bertajuk "Comedian" itu adalah karya seniman asal Italia, Maurizio Cattelan. Ide itu muncul setahun yang lalu dan ia selalu membawa pisang setiap kali bepergian dan menjadikannya sebagai inspirasi.

Sementara itu, Datuna berdalih, apa yang dilakukan adalah juga karya seni. Ia menjulukinya sebagai 'seniman lapar'.

"Saya suka karya Maurizio Cattelan dan saya suka instalasi ini. Ini (pisang) sangat lezat," kata Datuna, seperti dilansir dari USA Today, Senin, 9 Desember 2019.

"Anda bercanda" tanya Direktur Galeri Peggy Leboeuf. "Ini sangat bodoh," sambungnya. "Tidak," jawab Datuna terkait aksinya memakan pisang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Polisi Jaga Pisang

David Datuna
Seniman panggung David Datuna memakan pisang seharga Rp1,7 miliar (Dok.Instagram/@david_datuna/https://www.instagram.com/p/B5yIFp2hyE-/Komarudin)

Aksi Datuna dinilai tak mengurangi integritas karya Cattelan. Pisang tersebut memang sudah dilahap Datuna, tapi sebenarnya yang dibayar oleh sang kolektor adalah keaslian seni pisang tersebut.

Terlepas dari kemarahan awal anggota staf, pisang diganti dengan cepat dan tidak ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil. Polisi kemudian dikerahkan untuk menjaga pisang pengganti, seperti dilansir BBC.

"[Datuna] tidak menghancurkan karya seni. Pisang adalah ide," Lucien Terras, direktur di galeri Perrotin, mengatakan kepada Miami Herald.

Art Basel adalah salah satu pameran seni kontemporer paling terkenal di dunia. Pameran ini biasanya diadakan di tiga kota berbeda setiap tahun, yakni Basel di Swiss, Miami Beach di Florida, dan Hongkong di Tiongkok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya