Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini publik dihebohkan dengan sebuah karya seni unik berupa pisang yang ditempelkan di dinding. Siapa sangka, hanya bermodal sebuah pisang yang ditempel di dinding dengan lakban, karya instalasi ini menjadi perhatian publik.
Meski tampak sederhana hanya menggunakan buah pisang dan lakban, karya seni instalasi buatan seniman asal Italia, Maurizo Cattelan ini terjual dengan harga yang fantastis yaitu seharga 120.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,682 miliar. Karya yang diberi judul Komedian tersebut terjual di Art Basel Miami Beach.
Advertisement
Baca Juga
Art Basel merupakan sebuah festival Internasional yang dikenal untuk menarik perhatian selebritis dan tokoh seni dunia untuk mencari karya baru yang inovatif. Biasanya festival ini diadakan di tiga kota berbeda setiap tahunnya, yakni Basel di Swiss, Miami Beach di Florida dan Hongkong di Tiongkok.
Dilansir dari Odditycentral oleh Liputan6.com, Minggu (8/12/2019), karya seni instalasi ini dipamerkan oleh Perrotin, sebuah galeri seni kontemporer di Paris yang sudah memiliki hubungan panjang dengan Maurizo Cattelan. Pendiri galeri Perrotin, Emmanuel Perrotin mengungkapkan bahwa pisang merupakan simbol perdagangan global, tujuan ganda, serta perangkat klasik untuk humor.
Seniman asal Italia ini membuat beberapa model untuk instalasi pisang.
Emmanuel Perrotin mengatakan bahwa seniman mampu mengubah benda-benda umum yang sering ditemui sehari-hari menjadi wahana dari rasa senang dan kritik. Selain itu, ia menjelaskan kalau Cattelan memiliki ide pisang yang dilakban tersebut sejak setahun lalu.
"Setiap kali ia berpergian, ia membawa pisang dan menggantungnya di kamar hotelnya untuk mencari inspirasi. Ia membuat beberapa model, pertama dalam resin, kemudian dalam perunggu lalu perunggu dicat, sebelum akhirnya kembali ke ide awal pisang yang nyata," Ungkap Perrotin seperi dikutip Liputan6.com dari odditycentral, Minggu (8/12/2019).
Selain Pisang dilakban, Cattelan juga sudah populer dengan karya lainnya yaitu toilet emas 18 karat yang juga memiliki harga fantastis, yakni senilai sekitar Rp 84,156 miliar. Karya tersebut diberi nama Amerika dan menjadi bagian pameran Cattelan yang berjudul "Kemenangan Bukan Suatu Pilihan".
Advertisement