Tangga Warna-warni, Penghias Bangunan Kuno PLTA Kracak Bogor

Tangga warna-warni menjadi objek wisata selfie pendamping kunonya bangunan PLTA Kracak Bogor.

oleh Asnida Riani diperbarui 02 Jan 2020, 03:04 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2020, 03:04 WIB
Tangga warna-warni di PLTA Kracak, Bogor.
Tangga warna-warni di PLTA Kracak, Bogor. (dok. Instagram @dendi9anten9/ https://www.instagram.com/p/B6XHRLfnuMh//Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Bogor selalu menawarkan keindahan alam yang tak ada habisnya, salah satunya kawasan PLTA Kracak. Berkunjung ke lokasi tersebut, Anda akan menemukan rangkaian anak tangga berwarna-warni dengan latar belakang hijaunya persawahan.

Tangga warna-warni tersebut tepatnya terletak di Gunung Bubut, PLTA Kracak, Leuwiliang, Bogor. Tangga yang memiliki panjang sekitar 200 meter itu sudah ada sejak dibangunnya bendungan PLTA Kracak.

“Dari dulu sudah ada, namun sekarang oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) dimanfaatkan untuk wisata,”ujar Abee Aries, warga Bogor, kepada Liputan6.com, Selasa, 31 Desember 2019.

Menurut Abee, dulunya tangga tersebut tidak memiliki keistimewaan apa-apa, selain hanya berfungsi sebagai tempat pejalan kaki untuk menuju ke bendungan. Namun, sejak tangga tersebut diberi sentuhan berbagai warna, banyak pengunjung yang berdatangan untuk sekadar berfoto.

Untuk menikmati keindahan warna-warni dari tangga tersebut, pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis.

“Kalau masuk ke sana sebenarnya buat bayar parkir aja, seikhlasnya,” ujar Mardendi, pengunjung tangga warna-warni.

Mardendi atau biasa dipanggil Dendi mengatakan, tujuannya berkunjung ke lokasi tersebut hanya ingin tahu kondisi wisata yang sedang hits tersebut. Dengan datang ke sana, ia bisa ikut membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Sejak dibuka menjadi tempat wisata selfie ini, banyak masyarakat sekitar yang membuka usaha di sekitar tangga warna-warni itu. Mereka menjajakan aneka makanan ringan, seperti gorengan dan minuman hangat. Harga yang ditawarkan pun cukup ramah di kantong, misalnya segelas kopi hanya Rp5 ribu, sedangkan untuk gorengan hanya seribu rupiah per potong.

“Rencana ke depannya mau dibuat kolam renang di pinggir sawah,” ujar salah satu pemuda desa kepada Abee.  

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Indah Namun Bahaya

Curug Lontar.
Curug Lontar. (dok. Instagram @curug_lontar_endah/https://www.instagram.com/p/BukOyrLlrQ7//Tri Ayu Lutfiani)

PLTA Kracak sendiri merupakan salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air yang dibangun oleh Belanda pada 1921 dan mulai beroperasi pada 1926. Meskipun sudah cukup tua, bangunan tersebut masih beroperasi hingga saat ini.

Selain tangga warna-warni yang sedang hits, ada pula wisata Curug Lontar yang lokasinya berdekatan dengan PLTA Kracak. Bahkan, curug tersebut dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air tersebut.

Dengan ketinggian 35 meter, curug tersebut memiliki debit air yang cukup deras. Meskipun memiliki keindahan alam yang menawan, pengunjung mesti berhati-hati saat berada di dekatnya. Dengan kedalaman sekitar 26 meter, curug ini hanya bisa dinikmati keindahannya saja.

Sama halnya dengan tangga warna-warni, pengunjung Curug Lontar juga tak dipungut bayaran khusus. Pengunjung cukup memberikan bayaran seikhlasnya untuk penjaga curug. (Tri Ayu Lutfiani)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya